TRIBUNWIKI - Deretan Kontroversi Habib Bahar Bin Smith, Simak Ulasannya
TRIBUNWIKI - Deretan Kontroversi Habib Bahar Bin Smith, Simak Ulasannya
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Habib Bahar Bin Smith adalah seorang ulama dan pendakwa yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara, Indonesia.
Ia dikenal dengan oleh khalayak ramai karena berbagai kontroversi yang telah diciptakannya.
Tribunwiki telah merangkum beberapa kontroversi yang dibuat oleh sang habib, dilansir dari beberapa sumber.
1. Aksi Sweeping
Sebagai pemimpin Majelis Pembela Rasulullah, Bahar bersama pengikutnya kerap melakukan aksi sweeping dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan yang dianggap melanggar syariat yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Pada bulan Ramadan tahun 2012, tepatnya hari Minggu, 29 Juli 2012, sekitar pukul 01.30 dini hari, dia pernah menggerakan sekitar 150 pengikutnya untuk melakukan aksi sweeping yang disertai aksi perusakan di Kafe De Most yang terletak di Jalan Veteran Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dalam aksinya itu, mereka menuntut agar pihak kafe menutup bisnisnya sebulan penuh selama bulan Ramadan.
Baca: TRIBUNWIKI - Mengenal Proyek Manhattan, Awal Muasal Tercetusnya Ide Bom Nuklir
Baca: TRIBUNWIKI: Ancam Presiden Jokowi, Habib Bahar: Tunggu Saya Keluar! Ini Sosok Habib Bahar Bin Smith?
Selain itu, massa juga melengkapi diri dengan senjata tajam seperti celurit, golok, stik golf dan lainnya.
Bahkan, peralatan senjata tajam itu dibuat khusus menjelang aksi, seperti empat buah pedang yang dibuat seminggu sebelum kejadian.
Aksi tersebut telah direncanakan 2 minggu sebelumnya. Rencananya, setelah melakukan aksi dari Pesanggrahan, Bahar dan jemaahnya akan melakukan razia di Kafe Putri, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dari Cipulir, massa merencanakan untuk merazia kafe lainnya di Ciledug, Tangerang. Namun, belum sampai ke lokasi-lokasi tersebut, polisi yang mendapatkan informasi adanya aksi sweeping di Kafe De Most, Pesanggrahan oleh ormas Majelis Pembela Rasulullah pun langsung melakukan pengamanan.
Aksi mereka mendapat hadangan dari petugas gabungan Polresta Tangerang, Polsek Pondok Aren, Koramil 19 Pondok Aren, dan Satpol PP Pondok Aren.
Polisi kemudian menangkap Bahar dan 62 orang pengikutnya, serta menyita 1 golok, 1 celurit, 4 samurai, 4 stik golf, 1 stik besi, 1 kayu, 1 bendera Majelis Pembela Rasulullah, serta satu set alat musik milik kafe.
Dari 62 orang yang ditangkap, 41 di antaranya merupakan anak yang masih di bawah umur.
Bahkan, ada anak berusia 13 tahun yang ikut serta dalam aksi sweeping tersebut.
Baca: Fakta-fakta Sosok Brenton Tarrant Penembak Puluhan Jamaah Shalat Jumat 2 Masjid di Selandia Baru
Baca: Terlibat Kasus Narkotika, 3 Warga Watang Sawitto Pinrang Ini Diringkus Polisi