Meski Lulus Seleksi, Guru PAUD di Bantaeng Tiba-tiba Diganti

Laporan Wartawan TribunBantaeng.com. edy_eh13

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Guru Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD Bantaeng, Serfina kecewa tak jadi berangkat ke Jepang.

Padahal dia telah ikut seluruh rangkaian seleksi sebagai syarat mengikuti Study Wawasan di Jepang.

Seleksi berupa wawancara, tes tertulis dan persentase berlangsung di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca: PSM Makassar Terpaksa Jadi Tim Musafir Sepanjang Maret-April 2019

Baca: Sepekan Diguyur Hujan, Longsor Putus Akses Jalan Penghubung Antar Desa di Maiwa Enrekang

Baca: Bus Polres Luwu Utara Kecelakaan di Masamba, 11 Orang Masuk Rumah Sakit

Dia satu-satunya utusan dari Bantaeng dan dinyatakan lulus, bahkan mendapat nilai tertinggi.

Peserta yang ikut seleksi itu hanya satu orang utusan tiap Kabupaten.

"Saya hanya sendiri perwakilan dari Bantaeng dan saat itu saya lulus sebagai peserta terbaik," ujarnya, Senin (4/3/2019).

Kekecewaannya memuncak karena dia dibatalkan lalu digantikan oleh orang lain. Penggantinya tidak pernah ikut seleksi, bernama Reni Kaimuddin.

Setelah dinyatakan lulus, Serfina jug telah menandatangani Surat Pernyataan bermaterai sebagai dasar persetujuan untuk berangkat.

Surat itu tertanggal 19 Februari 2019, mengikatnya agar tetap mengabdi di sekolah tempat mengajar selama dan pasca program belajar ke Jepang.

"Ini terasa sangat aneh, karena saya yang capek-capek berjuang untuk ikut tes tapi orang lain yang menikmati," jelasnya.

Atas hal itu, membuatnya menghadap kepada Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng, Basri.

Tetapi, rupanya tidak membuahkan hasil. Basri malah pasrah dan berdalih ada keputusan yang lebih tinggi atas pembatalan itu.

Namun dia enggan membeberkan secara rinci siapa oknum yang mengeluarkan keputusan dimaksud. 

 Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: