HPMM PNUP Ajak Petani Enrekang Bertani Moderen dengan Alat Mikrokontroler
HPMM Komisariat Polteknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) mengajak masyarakat bertani moderen.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNENREKANG.COM, ANGGERAJA- Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM) Komisariat Polteknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) mengajak masyarakat bertani moderen.
Mereka menggelar workshop teknologi mikrokontroler pada budidaya tanaman jangka pendek di Aula Serbaguna Desa Tampo, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
Workshop diikuti oleh para kelompok tani, para kepala desa serta siswa SMA di Kabupaten Enrekang.
Baca: Beda Pilihan di Pilpres, Lihat Detik-detik Sandiaga Uno Berlutut Depan Jusuf Kalla, Baru Terjadi
Baca: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru, PoliticaWave Rilis Prabowo-Sandiaga Ungguli Jokowi-Maruf
Baca: Diduga Sebar Kampanye Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan, Tiga Emak-emak Resmi Jadi Tersangka
Mereka menghadirkan langsung Dosen Elektro PNUP, Sahabuddin Abdul Kadir dan Teknisi laboratorium microkontroler, Ahmad Zubair.
Dalam kesempatan itu, Sahabuddin, mengatakan teknologi mkrokontroler sangat efisien digunakan dalam bidang pertanian khususnya tanaman jangka pendek.
Sebab, para petani tidak perlu lagi menyita waktunya untuk ke lahannya melakukan penyiraman terhadap tanaman secara manual.
"Kita cukup memberi timer kapan waktunya akan menyiram pada alat mikrokontroler ini, lalu kran yang secara otomatis berputar membuka tutup saluran air untuk menyiram tanaman," kata Sahabuddin.
Sahabuddin juga mengajarkan para peserta workshop mengenai cara kerja dari alat tersebut mulai dari membuat program pada mikrokontroler hingga teknik penyiraman.
Sementara Ketua HPMM PNUP, Syaiulillah mengatakan, tujuannya diadakannya kegiatan itu guna membantu masyarakat dari kalangan petani khususnya bawang merah.
Agar mereka lebih mudah dalam proses penyiraman tanaman dengan alat menggunakan mikrokontroler.
Apalagi, Enrekang memang merupakan daerah penghasil sayuran seperti kol dan bawang merah.
Namun, metode penyiraman yang digunakan masih bersifat tradisional dan menguras tenaga.
"Makany kita membantu petani untuk tidak harus ke kebun hanya untuk penyiraman tanaman seperti bawang, cukup dengan alat ini saja," ujar Syaiulillah kepada TribunEnrekang.com, Rabu (27/2/2019).
Ia menambahkan, alat mikrokontroler lebih kepada efisiensi tenaga petani dalam budidaya sayuran seperti bawang merah khusnya saat penyiraman.*/(tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com @whaiez
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
A