Bocah Perempuan 11 Tahun Tewas Dimutilasi Gegerkan Malaysia, Organ Dalam Hilang, Sang Ibu Histeris
Jasad Siti Masyitah Ibrahim, ditemukan seorang warga di perkebunan kelapa sawit di Kampung Tanjung Medang Hilir, Pekan, 9 Februari 2019.
Bocah Perempuan 11 Tahun Tewas dimutilasi Gegerkan Malaysia, Organ Dalam Hilang, Sang Ibu Histeris
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah kasus Pembunuhan bocah perempuan 11 tahun bernama Siti Masyitah Ibrahim, menyentak Malaysia.
Jasad Siti Masyitah Ibrahim, ditemukan seorang warga di perkebunan kelapa sawit di Kampung Tanjung Medang Hilir, Pekan, 9 Februari 2019, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Siti Masyitah Ibrahim tewas dengan kondisi sangat mengenaskan.
Ia dimutilasi, dengan kondisi tangan terikat.
Hotman Paris Pertanyakan Penanganan Kasus Pembunuhan Taruna ATKP Makassar
Jusuf Kalla Sarankan BTP atau Ahok Tak Masuk Timses Jokowi, Begini Tanggapan Maruf Amin
Login ssp3k.bkn.go.id, Jadwal Lengkap PPPK Tahap I, Berkas Formasi Guru, Tenaga Kesehatan & Penyuluh
Yang membuat warga cemas, sejumlah organ dalam di jasad Siti hilang.
Siti Masyitah Ibrahim diketahui hilang dari rumah sejak 30 Januari 2019.
Orangtua Siti Masyitah Ibrahim, Ibrahim Ali (39) dan Zaleha Abdullah (35), histeris setelah melihat jasad putri mereka.
"Hancur hati saya melihat jenazah anak saya dimutilasi. Tangan dan kakinya diikat, dan kepalanya terpisah dari tubuhnya. Sejumlah organ dalam menghilang,"
"Kami mencari dia selama 11 hari, tapi tidak ketemu," ujar Zaleha, ibu Siti Masyitah, dikutip dari New Strait Times, 10 Februari 2019.
Hotman Paris Pertanyakan Penanganan Kasus Pembunuhan Taruna ATKP Makassar
Jusuf Kalla Sarankan BTP atau Ahok Tak Masuk Timses Jokowi, Begini Tanggapan Maruf Amin
Login ssp3k.bkn.go.id, Jadwal Lengkap PPPK Tahap I, Berkas Formasi Guru, Tenaga Kesehatan & Penyuluh
Meski jenazah Siti Masyitah Ibrahim sudah rusak, Zaleha masih bisa mengenali putrinya, karena baju biru yang dipakai Siti di hari dia dinyatakan hilang.
Pada 30 Januari 2019, pukul 17.00, Zaleha mengatakan putrinya itu minta 1 Ringgit Malaysia, atau sekitar Rp 3.500, untuk jajan di toko.
"Siti berjanji akan segera pulang setelah membeli jajan. Tapi itu terakhir kali aku bertemu dengannya,"
"Karena tak segera pulang, saya melapor ke polisi di hari yang sama,"
"Kami juga melakukan pencarian swadaya, dibantu warga kampung, setiap hari, selama 11 hari,"