Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Status Tanggap Darurat Bencana di Sulsel Diperpanjang Jadi 14 Hari

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Hasrul
COURTESI TIM KEMANUSIAAN FTI UMI MAKASSAR
Jembatan Munte di Kecamatan Turatea, sekitar 8,1 km sebelah utara ibu kota kabupaten Jeneponto, terputus menyusul banjir bandang yang melanda Sulawesi Selatan. Hingga Minggu (27/1/2019) kurang lebih 9.000 warga di tempat ini butuh perhatian pemerintah secepatnya. 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, dimulai sejak tanggal 23 Januari hingga 6 Februari 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Senin (28/1/2019).

Baca: VIDEO: Deklarasi Pencanangan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM PA Mamuju

Baca: Semen Tonasa Juga Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Maros

"Guna mempermudah dan mempercepat penanganan bencana banjir, longsor, puting beliung, dan abrasi di wilayah Sulawesi Selatan, maka Gubernur Sulsel telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari," ujar Sutopo.

Status tanggap darurat dapat diperperpanjang kata Sutopo sesuai dengan kondisi di lapangan dengan penetapan status darurat Gubernur maka ada kemudahan akses, baik penggunaan anggaran dari alokasi belanja tak terduga di APBD dan penggunaan dana siap pakai di BNPB.

Selain itu, katanya juga kemudahan akses pengerahan personil, logistik, peralatan, pengadaan barang dan jasa, dan adminsitrasi. Intinya adalah agar penanganan dampak bencana dapat dilakukan cepat, tepat dan akurat.

Baca: Update Longsor Gowa, Empat Jenazah Berhasil Ditemukan di Hari ke-7

Baca: Mahasiswa KKN di Sulsel Sejatinya Diarahkan ke Lokasi Bencana

Baca: Selain Merusak Dokumen Penting, Banjir Juga Merusak Enam Jembatan dan Jalan di Maros

"Penanganan darurat masih terus dilakukan di Sulsel. Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan pengungsi, perbaikan sarana dan prasarana dilakukan," paparnya.

Bencana banjir, longsor dan putting beliung terjadi di 201 desa di 78 kecamatan tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu di Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.(*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami: 

Follow juga akun instagram official Kami: 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved