Guru BK SMP Athirah Sambut Baik Gerakan Smoke Free Generation
Mereka serontak berteriak untuk 'tidak merokok' dan melindungi orang-orang sekitar dari rokok.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR - Hassanuddin Contact mengadakan Smoke Free Generation Roadshow di auditorium SMP Islam Athirah lantai tiga, Jl Kajaolalido No 22, Baru, Makassar, Senin (28/1/2019).
SMP Islam Athirah ini merupakan sekolah ketiga yang dikunjungi oleh Hasanuddin Contact untuk program Hasanuddin Center Tobacco Control and NCD Prevention.
Dalam kegiatan ini diputarkan video terkait imbas dari menghirup hingga menghisap rokok.
Dari hasil pantau Tribun Timur, tampat 138 siswa terlihat antusias hingga meringis ketakutan karena melihat para korban-korban yang terkena dampak dari rokok.
Mereka serontak berteriak untuk 'tidak merokok' dan melindungi orang-orang sekitar dari rokok.
Guru Bimbingan Konseling, Titi Mirawati Asim (34) mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat dan sejalan dengan program sekolah.
"Kami tentunya sangat antusias, ini sangat bermanfaat apalagi sesuai dengan program sekolah yang melarang siswa siswi untuk merokok," tuturnya.
Baginya, kegiatan yang melibatkan siswa siswinya ini menjadi sosialisasi yang sangat baik, sehingga para siswanya dapat mengerti bahaya dan menjaga kesehatan dari asap rokok.
"Peringatan sejak dini sangat perlu sekali, karena dari rasa ketakutan terhadap bahaya rokok itulah, anak-anak bisa mengerti tentang apa yang harusnya dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk dari rokok," jelasnya.
Titi Mirawati Asim juga berharap kegitan ini dapat membangun rasa tanggung jawab para siswa siswinya untuk mengawasi kawasan tanpa rokok dan terhindar untuk mencoba ataupun menghisap rokok.
Selain menerima Hasanuddin Contact untuk mensosialisasikan KTR, Titi juga mengatakan kerap memberikan peringatan tentang bahaya kesehatan.
"Kami selalu mengingatkan siswa siswi terkait hal itu, dan di sekolah juga ada tata tertib yang wajib mereka patuhi," jelasnya.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini, para siswa semakin mengerti tentang KTR dan semoga tidak ada yang pernah mencoba apalagi mau merokok," jelasnya.
Titi juga menjelaskan, program sekolah didukung dengan adanya area-area dalam lingkungan sekolah yang dilarang sebagai tempat merokok.
"Kawasan kami termasuk dalam KTR," tuturnya.