Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Isak Tangis Lisdayanti Pecah, Bapaknya Ditemukan Tertimbun Longsor

Ayah perempuan Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju ini ditemukan tak bernyawa di timbunan longsor, Sabtu (26/1/2019).

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Munawwarah Ahmad
Ari Maryadi
Lisdayanti menangis histeris mendapati Bapaknya telah tak bernyawa. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ari Maryadi

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Isak tangis Lisdayanti pecah.

Ayah perempuan Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju ini ditemukan tak bernyawa di timbunan longsor, Sabtu (26/1/2019).

Muis Dg Mansur (44), ayah Lisdayanti, berhasil ditemukan tim SAR dalam timbunan tanah setinggi lima meter.

Muis tertimbun bersama mobil open cup miliknya yang sering dipakai mengantar jualan bensin.

"Bapak. Bapak," teriak Lisdayanti berurai air mata melihat mayat ayahnya.

Lisdayanti langsung mengenali sosok lelaki paruh baya yang kini tak bernyawa tersebut.

Baju yang melekat pada tubuhnya serupa dengan baju ayahnya pada Senin (21/1/2019) lalu, sehari sebelum longsor terjadi.

"Pakaian itu sangat saya kenali. Baju dan celana itu adalah pakaian yang sering Bapak pakai, termasuk sehari sebelum longsor," kata Lisdayanti kepada Tribun Timur.

Rumah Lisda di Dusun Pattiro Desa Pattallikang hilang ditelan longsor setinggi lima meter, Selasa (22/1/2019) lalu.

Ayah dan Ibunya berada di rumah.

Hingga kini ibunya, Nurjannah Dg Suji (46) belum berhasil ditemukan.

Sementara Lisdayanti mengaku tidak berada di rumah ketika longsor menerjang.

Ia menginap di rumah mertuanya di Dusun Bangkeng Batu Desa Mangempa, Kecamatan Bungaya.

"Saya sangat gelisah malam itu. Tidak bisa tidur. Subuh kencang angin dan tidak kunjung berhenti sampai ke esokan harinya," beber Lisdayanti.

Selasa (22/1/2019) siang, ia mendapat kabar duka.

Separuh Dusun Pattiro tenggelam diterjang longsor. Rumah yang dihuni Ayah dan ibunya ikut diterjang.

Lisdayanti mengaku sangat terpukul atas kepergian kedua orang tuanya. Ketika meninggalkan rumahnya sore itu, ia tidak sempat ketemu Bapaknya.

Sang ayah belum pulang dari berjualan bensin di Desa Peo.

"Saya tinggalkan ibu sendirian di rumah. Ibu saya sedang memasak untuk menyiapkan makan malam untuk Bapak," kisah Lisdayanti.

"Kini Bapak sudah berpulang. Sementara ibu saya masih belum ditemukan sampai sekarang," kata Lisdayanti.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved