Marak Hoaks, Warga Maros Diimbau Tidak Menyebar Foto Bencana
Kabag Humas Pemkab Maros, Darmawati menghimbau warga untuk lebih bijak membagikan foto-foto yang diterimanya, Kamis (24/1/2019).
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Gambar bencana banjir dan tanah longsor di kabupaten Maros, marak beredar di media sosial, diantaranya WhatsApp. Namun beberapa gambar dinilai tidak benar.
Kabag Humas Pemkab Maros, Darmawati menghimbau warga untuk lebih bijak membagikan foto-foto yang diterimanya, Kamis (24/1/2019).
Sebelum disebar, kebenaran foto tersebut harus dipastikan.
Baca: Balai Permasyarakatan Palopo Sambangi Rutan Kelas IIB Enrekang
Baca: SIAP-SIAP! Pemprov Sulawesi Selatan Buka Pendaftaran PPPK Mulai Februari 2019, Penjelasan Kepala BKD
Baca: Andi Sudirman Kembali Turun ke Korban Banjir, Kali ini di Manggala
Dia khawatir, foto yang tersebar, kejadian beberapa tahun lalu. Foto hoaks tidak perlu disebar. Hal tersebut hanya membuat warga panik.
"Kami mengimbau kepada semua pihak supaya tidak menyebar foto-foto yang belum tentu benar. Momen banjir seperti ini, kadang dimanfaatkan oleh oknum untuk membuat kepanikan," katanya.
Jika warga mendapatkan foto peristiwa banjir, jembatan rusak dan pohon tumbang, diminta untuk memastikan kebenarannya, lokasi dan waktu kejadian.
Sementara, Bupati Maros Hatta Rahman meminta beberapa SKPD dan instansi terkait untuk mendirikan posko siaga bencana.
Beberapa instansi yang ditugaskan pantau banjir yakni BPBD, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) serta Camat. (*)
