Dari Sarasehan Kebangsaan, Rumah Ibadah Mewah tapi Kekerasan Atas Nama Agama Banyak
Selain itu, dia juga mengungkapkan banyak perempuan bisa melahirkan tapi tak bisa merawat anak.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr Barsihannor M Ag menganggap saat ini harus ada desain ulang dalam pendidikan di Indonesia.
"Harus ada redesign (desain ulang), tentang sistem pendidikan kita. Saat ini, kita lebih banyak pendidikan intelektual, tapi kurang pendidikan karakter," katanya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan banyak perempuan bisa melahirkan tapi tak bisa merawat anak.
Baca: 1000 Video Panas Artis di HP Mucikari, Kasus Prostitusi Online Vanessa Angel & 27 Artis Lainnya
Baca: Banjir, Proses Belajar Mengajar Sejumlah Sekolah di Jeneponto Lumpuh
Baca: Dari Sarasehan Kebangsaan: Toleransi, Kita Berbeda tapi Saling Menghargai
Sementara itu, tokoh muda Kong Hu Chu, Erfan Sutono mengatakan, saat ini banyak rumah ibadah mewah.
Tapi, banyak juga kekerasan atas nama agama.
"Selain itu, kok lebih susah membangun rumah ibadah daripada cafe," katanya.
Pada 2016, terjadi 204 peristiwa dengan 313 tindakan pelanggaran KKB (kemerdekaan beragama atau berkeyakinan). Sementara 2015, tercatat 190 peristiwa dengan 249 tindakan pelanggaran. (*)