Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dari Sarasehan Kebangsaan, Rumah Ibadah Mewah tapi Kekerasan Atas Nama Agama Banyak

Selain itu, dia juga mengungkapkan banyak perempuan bisa melahirkan tapi tak bisa merawat anak.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Nurul Adha Islamiah
Muh Hasim/Tribun
Gerakan Seluruh Kebangsaan menggelar Sarasehan Kebangsaan di Phinisi Ballroom, Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (24/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr Barsihannor M Ag menganggap saat ini harus ada desain ulang dalam pendidikan di Indonesia.

"Harus ada redesign (desain ulang), tentang sistem pendidikan kita. Saat ini, kita lebih banyak pendidikan intelektual, tapi kurang pendidikan karakter," katanya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan banyak perempuan bisa melahirkan tapi tak bisa merawat anak.

Baca: 1000 Video Panas Artis di HP Mucikari, Kasus Prostitusi Online Vanessa Angel & 27 Artis Lainnya

Baca: Banjir, Proses Belajar Mengajar Sejumlah Sekolah di Jeneponto Lumpuh

Baca: Dari Sarasehan Kebangsaan: Toleransi, Kita Berbeda tapi Saling Menghargai

Sementara itu, tokoh muda Kong Hu Chu, Erfan Sutono mengatakan, saat ini banyak rumah ibadah mewah.

Tapi, banyak juga kekerasan atas nama agama.

"Selain itu, kok lebih susah membangun rumah ibadah daripada cafe," katanya.

Pada 2016, terjadi 204 peristiwa dengan 313 tindakan pelanggaran KKB (kemerdekaan beragama atau berkeyakinan). Sementara 2015, tercatat 190 peristiwa dengan 249 tindakan pelanggaran. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved