Pascakeributan Diduga Oknum Bupati di Gravity Sky Lounge Makassar, Karyawan Tutup Diri
Kapolsek Ujung Pandang Kompol Wahyu Basuki yang dikonfirmasi masih enggan memberikan keterangan terkait keributan di Gravity Sky Lounge.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur Darul Amri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Karyawan di Gravity Sky Lounge, Swiss-BelHotel Makassar, masih menutup diri pascakeributan Minggu (6/1/2019) lalu.
Salah satu karyawan Gravity Sky Lounge Swiss-BelHotel, Rischak saat ditemui di Gravity Sky Lounge, lantai 20, menolak berkomentar panjang soal keributan itu.
"Saya tidak tahu, kasusnya kan sudah ditangani pihak kepolisian," ujar Rischak kepada tribun, di lantai 20 Gravity Sky Lounge, Senin (7/1/2019) sore.
Baca: Identitas Pria Mengamuk di Lounge Gravity yang Disebut-sebut Oknum Bupati Belum Terungkap
Baca: Soal Peluang Kiper PSM Makassar Hilman Syah di Timnas Indonesia U-22! Indra Sjafri Bilang Begini?
Karyawan lain yang dimintai keterangan memilih untuk menghindar. Dari pantauan tribun-timur.com, suasana di lantai 20 itu terlihat aktivitasnya seperti biasa.
Beberapa pengunjung di Gravity Sky Lounge di Jl Ujung Pandang, Kota Makassar terlihat menikmati menu yang ditawarkan Gravity.
Sementara itu, Kapolsek Ujung Pandang Kompol Wahyu Basuki yang dikonfirmasi masih enggan memberikan keterangan terkait keributan di Gravity Sky Lounge.
Sebelumnya, beredar kabar salah seorang pengunjung yang diduga Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan mabuk dan membuat keributan di Gravity.
Pria itu, mabuk dan melakukan aksi kekerasan dengan memukul penyanyi dan pemain keyboard di Gravity Lounge, Swiss-BelHotel, Kota Makassar.
Demas Membantah
Namun, tudingan itu telah dibantah Demas Paulus Mandacang melalui akun media sosial facebook dengan menunjukkan tiket penerbangan yang menyatakan dirinya tidak berada di Makassar saat keributan terjadi.
Baca: Belum Teken Kontrak di PSM Makassar, Guy Junior Dikabarkan Merapat ke Klub Ini? Kenapa Bisa!
Baca: Ini 5 Fakta Sang Maestro PSM Makassar Wiljan Pluim, Rayakan Ulang Tahun Ke-30
Orang nomor satu di Kabupaten Manokpwari itu bahkan mengutus sekretaris DPC PDI Perjuangan Manokowari, Abdul Rahman Mangatti (59) yang merupakan pria asli Maros untuk mengklarifikasi hal itu.
Terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Manokowari, Abdul Rahman Mangatti (59) yang merupakan orang kepercayaan Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacang, masih memantau situasi.
Abdul Rahman mengungkapkan hingga saat ini pihaknya masih mengikuti perkembangan penanganan kasus pria yang mencatut nama Demas Paulus Mandacan.
"Karena ini kejadiannya sudah ditangani pihak kepolisian Makassar, kita lihat beberapa hari ini apakah profesional menangani hal tersebut? Karena saya besok pagi ke Jakarta," ujar Haji Abdul Rahman Mangatti via WhatsApp. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com