Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini di Bone, Suami Dianiaya oleh Istri karena Kehabisan Uang

Bahkan, terkadang, sang suami sering diusir dari rumahnya oleh istrinya dan disuruh pulang ke rumah orangtuanya.

Penulis: Justang Muhammad | Editor: Muh. Irham
Ilustrasi 

BONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Tak selamanya laki-laki jadi pelaku kekerasan rumah tangga.

Di Bone, sekitar 190 km sebelah tenggara, Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, si lelaki-lah  juga bisa menjadi korban kekerasan dalam rumah tangganya.

Inilah terjadi di Desa Ajallasse, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone.

Lelaki AS (40), melapor ke polisi setempat. Dia mengaku menjadi korban pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh istrinya,  AN (40).

ILUSTRASI - Jembatan penyebrangan Sungai Cenrana menjadi tempat favorit muda mudi ngabuburit di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulsel.
ILUSTRASI - Jembatan penyebrangan Sungai Cenrana menjadi tempat favorit muda mudi ngabuburit di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulsel. (TRIBUNTIMUR/JUSTANG)

Persoalannya sepele, istrinya selalu kehabisan uang, dan si suami dianggap tak bisa menafkahi si istri

Pertengkaran antara pasangan suami istri ini bukan kali ini terjadi.

Menurut tetangganya di kampung Bantaran Sungai Cenrana, mereka sering bertengkar di dalam rumah.

Bahkan, terkadang, sang suami sering diusir dari rumahnya oleh istrinya dan disuruh pulang ke rumah orangtuanya.

Baca: Innalillah, Napi Narkotika Rutan Kelas 1 Makassar Meninggal Dunia

Baca: Jadi Kampung Sakinah, Warga Baji Pamai Cenrana Rutin Mengaji di Masjid

“Setelah menyuruh suaminya pulang ke rumah orangtuanya, sang istri datang ke rumah mertuanya sambil membawa parang dan batu untuk menyeret suaminya kembali ke rumah,” kata seorang tetangga pasangan suami istri ini.

Karena pertimbangan etis, Tribun tidak menulis lengkap identitas si suami dan istri. 

ILUSTRASI Seorang ibu rumah tangga di Taroang, Lingkungan Kareta, Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya, Sunggu binti Sattu (38), meninggal dunia karena diduga menjadi korban kekerasan dalam tumah tangga (KDRT), Jumat (7/7).
ILUSTRASI Seorang ibu rumah tangga di Taroang, Lingkungan Kareta, Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya, Sunggu binti Sattu (38), meninggal dunia karena diduga menjadi korban kekerasan dalam tumah tangga (KDRT), Jumat (7/7). (HANDOVER)

Polisi setempat memproses laporan ini, namun juga mengupayakan langkah mediasi dan mendamaikan pasangan yang sudah dikaruniai 2 anak dari 12 tahun pernikahan mereka.

Baca: Kasus KDRT Digantung Polrestabes Makassar, Harlinda Nangis Dihadapan Penyidik Polda Sulsel

Baca: Terungkap di Acara Sosialisasi HAM, Hingga November, Polres Soppeng Tangani 8 Kasus KDRT

Baca: Deretan 13 Artis Cantik Calon Anggota DPR RI: dari Mama Muda Hingga Korban KDRT

Adik AS, Bagung mengatakan, kejadian seperti itu sudah sering terjadi. Mereka mengaku malu karena istri kakaknya sering datang marah-marah dan membawa parang ke rumah,” kata Bagung.

Karena itulah, keluarga AS akan melaporkan tindakan AN kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.(*/tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved