Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

19 Tahun Warga Desa Garaupa Raya Selayar Tidak Menikmati Listrik

Selain tidak ada listrik, kata dia, juga kurangnya jaringan seluler dan air bersih.

Penulis: Nurwahidah | Editor: Nurul Adha Islamiah
Dok Tamrin
Suasana Warga Desa Garaupa Raya, Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. 

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah

TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG - Di zaman yang serba modern seperti saat ini, ternyata masih ada wilayah yang terkebelakang. Baik dari segi akses maupun sarana dan prasarana. Khususnya pada aspek kelistrikan.

Seperti kondisi menyedihkan yang dialami Warga Desa Garaupa Raya, Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Hampir 19 tahun, warga disana tidak menikmati listrik.

"Tidak pernah ada penerangan dalam waktu 24 jam seperti warga yang hidup di kota. Untuk menikmati listrik para warga menggunakan mesin pribadi, Namun hanya menyala mulai pukul 18.00 sampai 23.00 Wita. Ada juga menggunakan aki/accu untuk lampu seadanya, lampu cas, dan lampu pijar/lampu minyak tanah," kata salah satu warga
Desa Garaupa Raya, Tamrin kepada Tribunselayar.com, Selasa (18/12/2018).

Baca: Perpustakaan Unibos Raih Akreditasi B dari Perpusnas

Baca: Besok Rocky Gerung Bawakan Kuliah Umum di Unibos

Baca: Tilang Kamera CCTV Mulai Dilaunching 24 Desember 2018 Mendatang

Menurutnya, untuk para pelajar jika akan ujian Sekolah, cara yang dilakukan agar tetap belajar, mereka menggunakan lampu pijar/lampu minyak, lampu cas dan ada juga belajar pada Sore hari sebelum Malam tiba.

Selain tidak ada listrik, kata dia, juga kurangnya jaringan seluler dan air bersih.

Ia berharap pada Pemerintah agar bisa melakukan pemerataan pembangunan pada semua aspek. Baik insfratruktur, pendidikan, sosial-politik, ekonomi, dan pelayanan publik.

"Selain itu, mewakili masyarakat Desa Garaupa Raya dan Pasilambena pada umumnya, berharap pemerintah bisa mengontrol harga Komoditi unggulan yang turun harga yaitu Kopra dan Jambu Mente. Harga kopra Rp 3.800 per kilo sedangkan jambu mente Rp 12 ribu. Penurunan harga sejak bulan Agustus sampai hari ini," tuturnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved