Sudirman Sulaiman Usul Pendidikan Vokasi ke Menko Bidang Ekonomi
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengusulkan pendidikan vokasi bidang komoditi unggulan, khususnya kakao dan kopi ke Menko Bidang Perekono
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengusulkan pendidikan vokasi bidang komoditi unggulan, khususnya kakao dan kopi ke Menko Bidang Perekonomian.
Sejauh ini, Sulsel menjadi salah satu dari delapan provinsi yang komitmen dalam program fokus pendidikan vokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Kami mengusulkan pendidikan vokasi bidang komoditi unggulan kami, seperti kakao dan kopi. Ada beberapa SMK diarahkan ke bidang itu, diantaranya SMK di Tana Toraja, Luwu Raya, Bulukumba dan lain-lain," kata Andi Sudirman, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Vokasi SMK sesuai dengan potensi daerah, yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian, di Ruang Rapat Mahakam Gedung Ali Wardhana, Jakarta, Jumat (7/12), via rilis ke tribun-timur.com
Andi Sudirman juga mengusulkan adanya kebijakan terpusat wajibnya industri kecil menengah dan besar menerima siswa SMK magang, apprentice, hingga menjadi karyawan permanen.
Baca: Head to Head PSM vs PSMS, Juara atau Tidak Sama Sekali
Baca: Jelang Laga Pamungkas, PSM Latihan Tertutup
Baca: Manajemen PSM Makassar Akhirnya Buka Suara Soal Wiljan Pluim Diincar Klub Asal Malaysia
Harapannya, program vokasi ini memberikan kesempatan kerja yang besar kepada alumni SMK dengan memprioritaskan sistem penganggaran, training guru kejuruan, sertifikasi, kemampuan hilirisasi secara bertahap, dan pembelajaran yang fokus pada suatu bidang satu sekolah, dengan sistem tuntas serta siap bekerja.
Sementara, Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan, terdapat enam sektor penggerak ekonomi. Seperti manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Baca: 16 Orang Jadi Korban Pembantaian KKB di Papua, 7 Selamat, 20 Belum Ditemukan, Ini Nama-namanya
Baca: Bupati Adnan Masih Tunggu Kepastian Warga Gowa yang Jadi Korban Penembakan di Papua
Baca: Baca Buku di Dinas Perpustakaan Luwu Timur Semakin Nyaman, Ada Taman dan Kedai Ngopinya
Untuk itu, pemerintah harus mendorong kompetensi baru secara masif, direvitalisasi, serta menyusun payung hukum pengembangan vokasi.
"Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi digital, disertai dengan revolusi industri 4.0 membutuhkan kompetensi baru bagi tenaga kerja Indonesia. Karena, selama ini kompetensi memang menjadi kendala yang dihadapi bagi tenaga kerja Indonesia," jelasnya.(*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: