Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tekan Sampah Plastik di Lingkungan Sekolah, Ini yang Dilakukan Sekolah Peraih Adiwiyata Mandiri 2017

Andi Mustan (43) yang ditemui Tribunwajo.com, membeberkan butuh 5 tahun memperjuangkan untuk memeroleh penghargaan bergengsi tersebut.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Hardiansyah/Tribunwajo.com
SMAN 2 Wajo, sekolah peraih Adiwiyata Mandiri 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup. 

Laporan wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan

TRIBUNWAJO.COM, WAJO - Setiap tahun, Kementerian Lingkungan Hidup menganugrahkan penghargaan Adiwiyata Mandiri ke beberapa sekolah. Tahun 2017 kemarin, SMAN 1 Majauleng, yang kini bernama SMAN 2 Wajo memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.

Tidak mudah meraih predikat Adiwiyata Mandiri. Guru Pembina Adiwiyata SMAN 2 Wajo, Andi Mustan (43) yang ditemui Tribunwajo.com, membeberkan butuh 5 tahun memperjuangkan untuk memeroleh penghargaan bergengsi tersebut.

"Ini kan imbas dari sekolah yang memeroleh Adiwiyata. Ada Adiwiyata tingkat kabupaten, tingkat provinsi, dan tingkat nasional," katanya, Kamis (06/12/2018).

Baca: KPU Sulbar-Mamasa Lanjutkan Agenda Pemilu di Tengah Gempa

Baca: Menu Baru di Pizza Hut Karebosi Link Berbahan Keju, Segini Harganya

Baca: Avanza Putih Tabrak Pembatas Jalan Arteri Mamuju, Satu Penumpang Dilarikan ke RS Bhayangkara

SMAN 2 Wajo sendiri, telah meraih predikat Adiwiyata dari Pemerintah Kabupaten Wajo pada 2014 lalu. Setahun berselang, penghargaan untuk Adiwiyata tingkat provinsi diterima.

"Ini kan dilihat, bagaimana kurikulum harus berbasis lingkungan hidup. Bagaimana menjadikan lingkungan itu sebagai media pembelajaran," katanya.

Guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut mencontohkan, untuk mata pelajaran Biologi, itu tidak lagi berpatokan pada buku teks untuk melihat anatomi tumbuhan, melainkan langsung ke lingkungan sekitar.

Kelas pun tidak lagi difungsikan sebagai tempat menerima pelajaran, melainkan memanfaatkan lingkungan sekolah yang teduh untuk belajar. Rerimbun pohon sangat membantu.

SMAN 2 Wajo, sekolah peraih Adiwiyata Mandiri 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup.
SMAN 2 Wajo, sekolah peraih Adiwiyata Mandiri 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup. (Hardiansyah/Tribunwajo.com)

"Bagaimana siswa bisa melihat langsung, dan tidak harus terikat dalam kelas," kata alumni Universitas Negeri Makassar tersebut.

Olehnya, sebagai sekolah peraih Adiwiyata Mandiri 2017, penting bagi seluruh civitas akademik SMAN 2 Wajo menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Pengelolaan sampah adalah salah satu indikator. Meski belum mampu menekan sampah plastik, setidaknya Andi Mustan telah lama menyampaikan kepada siswa untuk tidak lagi menggunakan botol air plastik sekali pakai.

"Kita sudah anjurkan untuk bawa botol air minum sendiri, tapi mungkin karena belum sadar dan masih adanya kebiasaan lama dan masih ada kantin yang menjual air kemasan plastik, itu masih susah dihindari," katanya.

Untuk mengantisipasi menumpuknya sampah plastik, maka diberlakukanlah daur ulang sampah. Untuk sampah an-organik seperti sampah plastik, akan dilakukan pemilahan. Apabila tidak mampu didaur ulang atau dijadikan bahan kesenian, sampah plastik tersebut akan dijual.

Sementara, untuk sampah organik seperti dedauanan dan kertas, pihak SMAN 2 Wajo memiliki mesin pencacah sampah. Hasilnya, sampah tersebut akan dijadikan pupuk kompos untuk beberapa tanaman yang ada di lingkungan sekolah, seperi pemanfaatan green house.

Selain itu, lingkungan SMAN 2 Wajo juga cukup rindang, hampir semua tembok digunakan sebagai wadah mural untuk menyampaikan gagasan dan ide.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved