Semua SMP di Bantaeng Kini Punya Duta Anti Pernikahan Dini
"Pernikahan dini akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Ada pasangan yang masih berstatus anak-anak bahkan yang kita saksikan di media sosial"
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Dinas Kesehatan Bantaeng membentuk duta kesehatan anti pernikahan dini pada tiap sekolah SMP se-Bantaeng.
Kadis Kesehatan Bantaeng, Andi Ihsan menjelaskan bahwa hal itu dilakukan atas fenomena maraknya pernikahan dini belakangan ini.
"Pernikahan dini akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Ada pasangan yang masih berstatus anak-anak bahkan yang kita saksikan di media sosial dan elektronik," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Senin (26/11/2018).
Baca: Pelajar Asal Pinrang Jadi Putera Maritim 2018
Baca: Nelayan Mamuju Gelar Pesta Nelayan di Pelabuhan TPI Kasiwa
Baca: Berantas Narkoba di Sekolah, BNN Provinsi Sulsel Kerja Sama Disdik Sulsel
Dia menganggap masalah pernikahan dini merupakan awal dari suatu masalah kesehatan. Salah satunya adalah faktor risiko terkena kanker serviks.
Olehnya sebab itu diperlukan penyebarluasan informasi tentang dampak pernikahan dini dikalangan pelajar atau usia remaja.
"Karena hal itu menjadi inspirasi sehingga lahirlah Duta Kesehatan Anti Perkawinan Anak, inovasi ini dilaunching dengan resmi pada Kegiatan Seminar Kesehatan Kanker Serviks," tambahnya.
Seminar Kanker serviks ini masih menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN).
Launching ditandai dengan pengalungan slempang Duta Kesehatan Anti Perkawinan Anak pada pelajar terpilih dari tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Bantaeng.
Ketua TP PKK Bantaeng, Sri Dewi Yanti mengharapkan duta kesehatan ini mampu mengedukasi rekan-rekan pelajar di sekolah masing-masing dan masyarakat.
Bahkan kedepan mereka doharapkan menjadi role model di masyarakat untuk tidak melakukan perkawinan anak.
"Anak-anak kita ini tentunya diharapkan bisa menyebarkan informasi dan edukasi tentang bagaimana dampak pernikahan dini kepada rekan-rekannya," ujarnya. (*)