REI Sudah Bangun 13 Ribuan Rumah di Sulsel
Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus membangun rumah untuk menyediakan perumahan layak huni bagi masyarakat Sulsel.
Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus membangun rumah untuk menyediakan perumahan layak huni bagi masyarakat Sulsel.
Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq mengungkapkan, hingga akhir September 2018 pengembang yang bernaung di bawa asosiasi yang dipimpinnya saat ini telah membangun sekitar 13 ribu rumah.
"Kalau REI sudah sekitar 13 ribuan rumah, target awal 20 ribu rumah tahun ini cuman ada perlambatan diawal tahun jadi mungkin angka 20 ribu akan terevisi di akhir tahun," kata M Sadiq saat dikonfirmasi, Senin (12/11/2018).
Baca: Muhammad Idris DP Resmi Jabat Sekda Provinsi Sulawesi Barat
Baca: Panwaslu Kelara Gelar Rapat Koordinasi Pengawasan Pemilu Partisipatif
Rata-rata rumah yang dibangun anggota REI Sulsel tersebar di Kabupaten Maros dan Gowa yang merupakan jalur mamminasata dan paling dekat dengan Kota Makassar sebagai pusat aktivitas masyarakat.
Dimana rumah yang dibangun ialah tipe 36 yang merupakan rumah subsidi. Hal ini sesuai dengan program pemerintah yaitu program sejuta rumah tahun 2018 dimana harga jual ialah Rp 136 juta.
Untuk mensosialisasikan rumah yang telah dibangun tersebut DPD REI Sulsel gencar melakukan pameran properti di Mal dan Kawasan Industri Makassar (KIMA) menjelang akhir tahun 2018 ini.
Baca: Tes SKD CAT CPNS Barru Digelar Besok, Kepala BKPSDM Barru Minta Peserta Datang Tepat Waktu
Baca: Dosen Keperawatan Unhas Evaluasi Pengabdian Masyarakat di Makassar
Baca: BREAKING NEWS: Tewaskan 17 Penumpang, Nahkoda KM Arista Disidang
"Terakhir kita buat pameran di KIMA, ini kita lakukan agar REI dekat dengan calon user dimana di KIMA ada sekitar 2.700 an pekerja yang mana sebagian besar ngontrak. Mereka inilah yang kami tawar rumah," tutur M Sadiq.
Melalui pameran properti tersebut, DPD REI Sulsel berhasil membukukan transaksi kurang lebih Rp 40 milar dalam waktu tiga hari, dan setelah pameran pasti akan ada hasil yang lebih baik.
"Pameran di Mal Ratu Indah pada September lalu transaksi mencapai Rp 87 miliar dan di KIMA kemarin transaksi di booth mencapai Rp 40 miliar. Sehingga akhir tahun ini kami akan pameran lagi," ungkap M Sadiq.(*)