Demo 211 Hari Ini, Berikut Reaksi Jenderal Wiranto, Wakapolri, NU-Muhammadiyah
Demo 211 Hari Ini, Berikut Reaksi Jenderal Wiranto, Wakapolri, NU-Muhammadiyah
Demo 211 Hari Ini, Berikut Reaksi Jenderal Wiranto, Wakapolri, NU-Muhammadiyah
TRIBUN-TIMUR.COM - Demo 211 akan digelar ba'da Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, siang ini.
Demonstran akan mendesak pemerintah mengusut tuntas otak pelaku pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat.
Sementara Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Ari Dono Sukmanto menegaskan, pembakar bendera HTI di Garut, Jawa Barat, kini tengah diproses hukum oleh kepolisian.
Oleh karena itu, ia mempertanyakan bila terus-menerus ada aksi demonstrasi yang dilakukan, seperti yang akan digelar pada hari ini, Jumat (2/11/2018).
Baca: Gaji PNS dan Pensiunan Naik Tahun 2019, Bagaimana dengan Gaji Pegawai Honorer? Hitungan per Golongan
Baca: TRIBUNWIKI: Kecelakaan Lion Air JT 610 Lebih Cepat Terungkap, Ini Penjelasan Pengamat Penerbangan
Baca: PSM Vs Persipura, Harga Tiket VIP Utara-Selatan Rp 150 Ribu, VIP Rp 250 Ribu, Suporter Bilang Begini
“Tiga orang pelaku sudah kami proses hukum sesuai tuntutan massa. Kalau terus-terusan demo justru kita semua bertanya-tanya, siapa sebenarnya mereka?” ujar Ari Dono Sukmanto ketika ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Oleh sebab itu, Wakapolri mengatakan akan melakukan pemeriksaan di beberapa lokasi kepada massa, untuk menjamin aksi berlangsung damai.
“Tindakan pemeriksaan di beberapa tempat akan kami lakukan untuk mencegah gerakan massa itu ditumpangi orang-orang tertentu dengan berbagai dalih, yang kemudian membawa barang yang dilarang seperti senjata tajam dan lain-lain,” tegasnya.
Wakapolri juga mengatakan pihak kepolisian sudah menyiapkan 14 ribu personel untuk menjaga massa yang diperkirakan jumlahnya mencapai 10 ribu orang dari berbagai wilayah.
Meski mengerahkan personel keamanan untuk demonstrasi, Ari tetap mengimbau massa tak datang ke Jakarta.
Tuntutan mereka telah diupayakan oleh polisi. Hal ini ditunjukkan dengan penetapan beberapa tersangka yang berkasnya segera dilimpahkan ke pengadilan.
Para pelaku pembakaran yang merupakan anggota GP Ansor pun telah meminta maaf atas perbuatannya.
Secara organisasi, GP Ansor juga sudah meminta maaf atas kegaduhan akibat peristiwa pembakaran bendera bertuliskan bahasa arab itu.
Ormas di bawah Nahdlatul Ulama ini pun sudah memberi sanksi anggotanya yang membakar bendera tersebut.
Ari menilai massa yang akan berdemonstrasi besok kurang bisa berempati kepada kondisi Indonesia.