PT Lonsum Dituding Racuni Ternak, Warga Balom Bessi Mengadu ke DPRD Bulukumba
Roni merupakan warga Lingkungan Balom Besi, Kelurahan Jawi-jawi, Kecamatan Bulukumpa, sekitar 25 kilometer utara kota Bulukumba.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Ruangan Komisi B, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, didatangi seorang warga bernama Roni Yahya, Senin (22/10/2018).
Roni merupakan warga Lingkungan Balom Besi, Kelurahan Jawi-jawi, Kecamatan Bulukumpa, sekitar 25 kilometer utara kota Bulukumba.
Kedatangannya ke kantor wakil rakyat itu, untuk mengadukan bahwa telah terjadi kematian 10 ekor sapi, yang diduga diracuni pihak PT London Sumatera (Lonsum) Bulukumba.
Di depan beberapa legislator, Roni menceritakan kronologis kejadiannya. Menurut Roni, sebelumnya, dirinya bersama warga lainnya pernah mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh pihak PT Lonsum.
"Dalam sosilaisasi itu, disepakati bahwa masyarakat sekitar areal perkebunan dibolehkan memasukkan ternak di areal kebun yang sudah tidak produktif. Sehingga banyak masyarakat memasukkan ternaknya pada area tersebut," kata Roni.
Namun nahas, setelah memakan rumput di areal perkebunan, puluhan ternak warga kemudian mati.
Kematian ternak tersebut belum dilaporkan ke pihak kepolisian. Alasannya, karena tidak ada saksi yang melihat ternak itu mati dalam areal perkebunan.
"Tidak ada saksi. Kalau melapor di polisi pasti minta saksi. Jadi saya melapor ke DPRD untuk difasilitasi pertemuan dengan pihak PT Lonsum," jelas Roni.
Menanggapi hal itu, ketua Komisi B DPRD Bulukumba, Andi Arman, mengaku bakal menindaklanjuti hal tersebut.
Dalam waktu dekat ini, lintas komisi DPRD Bulukumba bakal mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) terkait kasus kematian ternak itu.
"Kami akan lakukan rapat intern komisi untuk bersurat ke pimpinan. Untuk melakukan rapat dengar pendapat dengan PT Lonsum dan warga," kata Arman.
Saat dikonfirmasi, Humas PT Lonsum Bulukumba, Muh Rusli, mengaku tak tahu menahu soal kematian ternak di areal perkebunan tersebut.
Bahkan Rusli tidak membenarkan adanya kejadian itu. Pasalnya, hingga saat ini, ia belum menerima adanya laporan terkait kematian ternak.
"Tidak benar itu. Disini tidak ada hewan mati, dimana matinya. Hingga saat ini saya belum terima informasi ternak mati. Kan ternak itu dilarang masuk ke areal perkebunan," kata Rusli via telepon. (*)