Blak-blakan Prabowo Sebut Indonesia Jalankan Ekonomi Kebodohan, Gini Balasan Menohok Bos PKB
Prabowo Sebut Indonesia Jalankan Ekonomi Kebodohan, Gini Balasan Menohok Bos PKB Cak Imin
Prabowo Sebut Indonesia Jalankan Ekonomi Kebodohan, Gini Balasan Menohok Bos PKB Cak Imin
TRIBUN-TIMUR.COM - Jelang Pilpres 2019, bola panas politik sudah mulai dilontarkan.
Saling sangga argumen sudah mulai terjadi.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyebut Indonesia menjalankan ekonomi kebodohan.
Cak Imin menilai, Prabowo tak memahami persoalan ekonomi yang terjadi saat ini secara utuh.
"Ya persepsi itu karena tidak paham persoalan," kata dia, di sela-sela pertemuannya dengan kader dan simpatisan PKB, di Graha Insan Cita, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).
Muhaimin mengakui bahwa realitas perekonomian secara global cenderung sulit.
Meski demikian, ia menilai strategi pemerintahan Presiden Joko Widodo menjaga stabilitas ekonomi harus disesuaikan dengan dinamika global.
"Konsep Nawacita harus berhadapan dengan realitas ekonomi global yang sulit, harus beradaptasi dengan dinamika dolar. Yang terpengaruh global, tidak hanya Indonesia," ujar dia.
Baca: Persipura vs Persib - Maung Bandung Lebih Perkasa, Lihat Catatan 6 Pertemuan Terakhir Kedua Tim
Baca: HUT ke-15 MTC Fokus E-commerce, Hadirkan RitelAku
Baca: Bawakan Kuliah Umum di Unibos, Ini yang Dibahas Ketua LLDikti
Muhaimin menganggap, langkah pemerintah menyikapi tantangan ekonomi global cukup baik.
Ia menilai, di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, hingga tantangan nilai tukar terhadap dolar, perekonomian nasional dinilainya masih baik.
"Kondisi ekonomi global lagi sakit. Itu tentu berpengaruh. Tapi, alhamdulillah kondisi yang susah ini Indonesia masih punya fundamental ekonomi yang bagus, pertumbuhan terjaga, inflasi tidak mengkhawatirkan," kata dia.
Muhaimin juga menilai, cadangan devisa negara masih cukup kuat.
Selain itu, iklim usaha dan investasi dinilainya masih kondusif.
Terkait ekonomi dikuasai asing, Muhaimin menilai pernyataan itu harus dibuktikan lebih jauh.