Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq
Bisnis barang bermerek akhirnya dipilih Andi Marwah. Barang branded dari luar negeri yang reject. Tapi masih menawan dengan hanya sedikit cacat.
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - Siang itu, pada November 2015, matahari di Kota Makassar malu-malu menampakkan sinarnya. Mendung lama kelamaan menebal di hampir seluruh langit, membuat Kota Daeng hanya temaram.
Bersamaan dengan turunnya hujan, keputusan berat akhirnya diambil Andi Marwah. Perempuan kelahiran Pinrang, 28 Januari 1992 itu memutuskan berhenti dari status bekerja di perusahaan diler kendaraan roda empat.
Sebuah keputusan berat diambilnya. Pilihan sulit, tapi mesti dia lakukan demi memilih fokus mengurus keluarga yang telah dibinanya. Demi buah hati yang butuh kasih sayang dari seorang ibu.
“Saat itu, pilihan saya adalah keluarga, membesarkan anak dan memberikan kasih sayang sebesar-besarnya untuk si buah hati,” kisah Andi Marwah, kepada Tribun Timur, Jumat (12/10/2018).
Yang terjadi setelah itu, pikiran perempuan berusia 26 tahun ini, ingin tetap beraktivitas tanpa mengurangi waktunya bersama si buah hati. Ingin membantu ekonomi keluarga kecilnya.
Saat itu, Wawa –sapaan akrabnya, ingin melanjutkan dunia dagang kecil-kecilan yang pernah digeluti, tapi terhenti ketika berstatus karyawan di diler perusahaan otomotif.
Baca: Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq
Baca: Jajal Bisnis Online, Rahayu Nurul Reski Mampu Biayai Kuliah Magister Berkat Kemudahan JNE
Baca: Gunakan JNE, Hamsah Raup Rp 100 Juta Per Bulan Lewat Jualan Sepatu Online
“Sempat mau buka usaha salon, tapi saat ketemu teman, malah dimarahi dan dilarang. Saya justru disuruh fokus pada dagang yang pernah saya lakukan di masa ramai-ramainya BBM (Blackberry Messenger) dulu,” tutur ibu satu anak ini.
Kawan Jadi Mentor
Gara-gara kena marah teman kuliah, Wawa pun sadar kalau dirinya memang diberi talenta di dunia dagang. Sejak saat itu, ia pun fokus jualan online, terlebih mendapat arahan rutin dari kawan karibnya.
Bisnis barang bermerek atau branded dipilih Andi Marwah. Ia menemukan ide itu di Jakarta, setelah mendapati barang bermerk dari luar negeri tapi reject.
Barang reject itu seperti tas kulit, sepatu kulit, dan sejenis. Masih tampak mewah dan menawan walau ada cacat sedikit. Kondisi ini membuat harganya jadi lebih terjangkau.
Oh iya, Andi Marwah ini, lulusan Jurusan Perhotelan di Politeknik Pariwisata Negeri Makassar (Poltekpar). Ia menempuh pendidikan dari tahun 2009 dan lulus tahun 2012.
Kawan karib yang sempat memurkainya, kini menjadi mentor berbisnis di dunia online. Namanya adalah Amelia. Teman sebangku saat kuliah di Poltekpar Makassar --dulu masih bernama Akpar.
“Iya, waktu berhenti kerja di diler itu saya pusing dan mau usaha salon, tapi teman kuliah saya Amelia marah-marah, sejak itu saya diarahkan,” tutur Wawa yang tinggal di sebuah perumahan di bilangan Jl Aroepala, Makassar.
Kisah Wawa semakin serius mendalami bisnis online, karena termotivasi kawan karibnya yang kini sukses dengan berjualan kosmetik secara online.