Berkah dari JNE, Andi Marwah Menyesap Manisnya Dagang Online di @galery_brandedq
Bisnis barang bermerek akhirnya dipilih Andi Marwah. Barang branded dari luar negeri yang reject. Tapi masih menawan dengan hanya sedikit cacat.
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
Dalam sebulan, pemesanan dari Kalimantan, bisa mencapai 300 pieces barang. Dan itu rutin. Sementara di Makassar dan kota-kota di Sulsel mapu mencapai 100 pieces per bulan. Kalimantan sampai 300 pieces.
Korban Gempa Palu
Jualan lewat online, dirasakan Andi Marwah sangat mudah dan memudahkan. Karena bisa dilakukan di mana saja, bahkan tanpa harus memiliki toko seperti halnya saat jualan di rumah toko atau di pusat perbelanjaan.
Karena itu, Wawa yang kelahiran Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini, bisa mengontrol dari mana saja. Yang penting akun IG dan Linenya bernama @galery_brandedq tetap terbuka dan memposting barang dagangan yang baru.
“Saya bisa kontrol dari mana saja. Tidak harus di satu kota tertentu. Dan tidak butuh banyak orang, Saya melakukannya sendiri ditemani satu anggota saya yang ada di gudang Jakarta. Setiap ada pemesanan hingga beragam pertanyaan saya yang layani via gadget,” jelasnya.
Oh iya, Wawa bersama suami dan putranya dalam setahun terakhir ini menetap di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Sebagai ibu rumah tangga, Ia mendampingi suaminya yang ditugaskan di Kota Palu.
Hanya saja, diakui Wawa, dirinya adalah salah satu korban dari bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.
“Ya, suami saya bekerja di Kalla Toyota dan ditugaskan di Palu. Makanya saya ikut menetap di Palu, hingga musibah itu terjadi pada Jumat 28 September lalu. Saat kejadian itu, saya hanya pasrah dan mengungsi bersama suami di showroom Kalla Toyota Palu,” cerita Wawa.
Saat di Palu, dagangan online-nya mulai ramai dengan melayani banyak pesanan. Ia juga membangun jaringan dengan beberapa komunitas.
Baca: Wow, Mantan Pemain Klub Chelsea Era 1990-2001 Blusukan di Makassar! Apa yang Dilakukannya?
Baca: Mahasiswa Baru Stikes Salewangang Maros Dilatih Jadi Duta Antinarkoba. Bekal Ini yang Diberikan?
Baca: Preview PSM Vs Arema, Disorot Kinerja Lini Depan, Tak Peduli. Robert: Semua Pemain Bisa Cetak Gol
“Alhamdulillah, di Palu lumayan ramai pesanan. Suami sangat mendukung aktivitas saya ini. Minimal bantu ekonomi keluarga kecil saya,” lanjut penyuka hijab syar’i ini.
Namun, karena musibah di Palu, Wawa akhirnya untuk sementara kembali ke Makassar –atas saran suami juga. “Karena anak saya juga masih kecil, dan melihat bencana yang begitu mengerikan, kami masih trauma,” jelasnya.
Terbesar dari JNE
Yang jelas, manisnya bisnis online dari perempuan kelahiran tahun 1991 tersebut, tak akan dinikmati jika tak ada peran jasa pengiriman barang atau logistik.
“Wah, soal jasa pengiriman, ini saya sangat berterima kasih. Tanpa jasa logistik yang tepat dan cepat di Tanah Air, bisa jadi tak ada bisnis online saya jalani,” ungkap Wawa.
Dari 100 persen yang sering diterimanya, paling banyak pengiriman yang dipilih adalah PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Angkanya, kata perempuan penggemar teh panas ini, bisa mencapai 70-80 persen dari total pemesanan.
