Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa di Sulteng

Kepala LLDIKTI IX Koordinasi Pimpinan PTS di Bandara Mutiara SIS Al Jufrie Palu

Untuk bangunan kampus Unismuh Palu, ada satu gedung olahraga rata dengan tanah sedang gedung yang lain retak.

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Hasriyani Latif
handover
Kepala LLDIKTI IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Ketua APTISI Sulteng, Burhanuddin Andi Masse dan pimpinan PTS setibanya di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Rabu (3/10/2018) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PALU - Kepala LLDIKTI IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Ketua APTISI Sulteng, Burhanuddin Andi Masse dan pimpinan PTS setibanya di Bandara Mutiara SIS Al Jufrie Palu, Rabu  (3/10/2018) siang. 

Nampak hadir dalam pertemuan itu, Rektor Unismuh Palu Dr Rajindra Rum, Dekan Fakultas Ekonomi Unismuh Palu Burhanuddin, Rektor Unisan Gorontalo Dr Abdul Gaffar Ladjoke.

Turut mendampingi kepala LLDIKTI IX, Ketua Tim Penanggulangan Bencana LLDIKTI 2018, Andi Lukman dan staf Muh Tahir.

Selama rapat, para  pimpinan PTS melaporkan suasana saat gempa serta kondisi kampus pascagempa.

Rektor Unismuh Palu,  Rajindra melaporkan kondisi kampus sampai hari kelima jadi tempat pengungsian para mahasiswa dan masyarakat umum.

Kondisi para pengungsi dengan serba keterbatasan, mereka masih trauma tidur dan istrahat di dalam ruangan sehingga harus di lapangan terbuka.

Baca: Tim Satgas Bencana Polres Enrekang Kirim 1 Truk Bantuan Logistik Untuk Korban Gempa

Baca: Fakultas Peternakan Unhas Kirim 1 Ton Bakso Segar ke Palu

Untuk bangunan kampus Unismuh Palu, ada satu gedung olahraga rata dengan tanah sedang gedung yang lain retak dan plafon berjatuhan serta kaca jendela pecah berserakan.

Sesuai rencana, siang ini rombongan Presiden RI, Jokowi akan tiba di Palu dalam pesawat itu ikut Menristekdikti RI, Muhammad Nasir.

Selama di Palu, menurut Andi Lukman akan melakukan pendataan perguruan tinggi yang terkena dampak.

Termasuk di antaranya civitas akademika para dosen, mahasiswa dan pegawai yang jadi korban, luka dan jadi pengungsi.

"Selain itu juga akan mendata bangunan kampus yang hancur, rusak parah dan kerusakan kecil sehingga masih bisa difungsikan ketika suasana normal kembali," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved