Pemkab Enrekang Defisit Anggaran Rp 100 M
Pemkab Enrekang harus menunda program belanja langsung yaang dianggap belum menjadi prioritas.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang harus betu-betul memutar otak untuk menstabilkan keuangan.
Pasalnya, saat ini keuangan Pemkab Enrekang mengalami defisit anggaran sekitar Rp 100 miliar untuk penganggaran tahun 2018 ini.
Olehnya itu, Pemkab Enrekang harus menunda program belanja langsung yaang dianggap belum menjadi prioritas.
Selain itu, belanja operasional Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus dievaluasi untuk menutupi defisit tersebut.
Menurut Kepala Bappeda yang juga menjabat sebagai Plt Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKA), H Baba, pihaknya telah melakukan sejumlah cara untuk menutupi defisit tersebut.
Baca: Tutupi Defisit Rp 8 Miliar, Pemkab Sinjai Pangkas Anggaran OPD dan Perjalanan Dinas
Baca: Defisit Rp 89 M Sambut Pemerintahan Ilham Azikin-Sahabuddin
Beberapa diantaranya adalah dengan melakukan rasionalisasi anggaran di APBD perubahan nantinya.
Seperti pengadaan mobil tronton, truk, dan pengadaan alat berat, juga ada beberapa infrastruktur di Dinas PU juga dirasionalisasikan.
"Kita sudah ambil langkah taktis, dengan melakukan rasionalisasi anggaran belanja langsung di perubahan minimal Rp 25 miliar," kata Baba, Minggu (2/9/2018).
Ia menjelaskan, memang defisit anggaran tahun ini sangat besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Apalagi, tak ada sumber-sumber laing yang bisa menutupi defisit anggaran yang terjadi saat ini.
"Pada dasarnya boleh defisit tetapi hanya 3-4 persen, dengan catatan ada sumber-sumber lain untuk bisa menutupi, makanya kita harus lebih kreatif dalam melakukan rasionalisasi," tuturnya.(*)