CITIZEN REPORTER
Lewat Forestry Camp, Unhas Konsolidasi Rimbawan Muda Sulsel
Aktivitas ini berlangsung selama seminggu 6-12 agustus 2018 yang berlokasi di Hutan Pendidikan Unhas
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
Emban Ibnu Rusyd Mas'ud
Mahasiswa Kehutanan Unhas
Melaporkan dari Maros
TRIBUN-TIMUR.COM-Fakultas Kehutanan yang juga didukung oleh lembaga nasional kehutanan Sylva Indonesia (PC) Unhas serta IKA Kehutanan telah mempertemukan rimbawan se Sulawesi Selatan melalui ajang Forestry Camp.
Aktivitas ini berlangsung selama seminggu 6-12 agustus 2018 yang berlokasi di Hutan Pendidikan Unhas, Bengo, kabupaten Maros. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ruang konsolidasi dan memperkuat kembali nilai etika rimbawan kepada kader-kader yang berada di level universitas.
Kegiatan tahunan fakultas Kehutanan Unhas, yang kali ini diselenggarakan untuk yang ke-41 diberi nama Perkemahan Kerja dan Malam Rimbawan (PKMR).
Beragam aktivitas dihadirkan dengan memberikan pelatihan kepada para peserta berupa pelatihan “survival” di alam bebas, pelatihan kemitraan masyarakat dan Focus Group Discussion (FGD) terkait peran rimbawan muda Sulawesi Selatan di Era Revolusi Industri 4.0.
Ketua Panitia, Emban Ibnu Rusyd Mas’ud, yang merupakan dosen muda Fakultas Kehutanan menyebutkan bahwa kegiatan di atas dikelola dengan model perkemahan yang unik dan dipadukan dengan aktifitas outbound dan games-games tradisional seperti Dende, Main Asing, Main Bomb, Main Kelereng, Lomba Bakiak, dll.
Berkaitan dengan rangkaian kegiatan, peserta diberikan pelatihan untuk mampu bertahan hidup di dalam hutan secara berkelompok dan melakukan aktifitas bersama-sama masyarakat sekitar hutan sehingga para peserta pelatihan dapat merasakan kehidupan masyarakat, mengeksplorasi masalah secara langsung dan mampu memberikan solusi-solusi kepada mereka.
Hal senada dipaparkan oleh salah satu pengurus Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Sulsel, Teguh Bimantara.
“Kegiatan ini mampu memberikan ruang kepada para generasi muda milenial untuk merasakan langsung permasalahan masyarakat yang berada di sekitar hutan,"katanya
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa idealnya ide hasil konsolidasi ini dapat dijadikan grand design kepada para pemimpin negeri terutama Gubenur Sulawesi Selatan terpilih. (*)