Pikirkan Nasib Pegawai dan Pasien, Legislator Bantaeng Nyaris Jotos Direktur RSUD Bantaeng
Asri yang juga adalah Ketua Komisi A DPRD Bantaeng mengaku kesal dan emosi
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Legislator DPRD Bantaeng, Muhammad Asri sempat tersulut emosinya saat terlibat debat dengan Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng, Sultan, Senin (16/7/2018).
Hal itu sebagai buntut dari kedatangan ratusan tenaga medis RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng ke Kantor DPRD Bantaeng mempertanyakan gajinya yang tak kunjung dibayarkan.
Asri yang juga adalah Ketua Komisi A DPRD Bantaeng mengaku kesal dan emosi atas kondisi yang dialami oleh para tenaga medis.
Menurutnya, masalah pembayaran gaji seharusnya hanya perlu diselesaikan secara internal, tidak perlu dibawa keluar dan itu adalah tanggungjawab Direktur RSUD.
"Ini sebenarnya hanya bersifat internal, tapi kalau dokter dan perawat mogok seperti ini, bahkan jika sampai besok maka siapa yang harus tanggungjawab," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Senin (16/7/2018).
Hubungan yang mulai tidak harmonis antara para tenaga medis dan manajemen menurutnya perlu disikapi secara baik oleh Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah.
Sehingga langkah konkret yang perlu diambil adalah dengan mencopot Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng, Sultan.
"Kasian jika ada pasien sementara hubungan manajemen dan tenaga medis kini tidak lagi harmonis. Jalan keluarnya adalah pak Bupati harus mencopot Direktur RSUD," tuturnya.
Sebelumnya, Asri dan Sultan hampir adu jotos setelah terlibat debat dan adu pukul meja menyikapi pembayaran gaji tenaga medis RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng. (*)