Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sederet Penderitaan Warga Korea Utara, Bahkan untuk Beribadah Harus Bertarung Nyawa

Kelaparan dan kemiskinan jadi 'bencana yang diciptakan pemerintah Korea Utara' bagi jutaan rakyatnya.

Editor: Sakinah Sudin
North Koreans attend a mass rally to celebrate the North's declaration on November 29 (KIM WON-JIN) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kelaparan dan kemiskinan jadi 'bencana yang diciptakan pemerintah Korea Utara' bagi jutaan rakyatnya.

Dua hal ini merupakan salah dua cara pemerintah Korut mengontrol dan menindas rakyat.

Hal lain, rakyat Korut sangat dibatasi dalam menerima dan mendengarkan informasi.

Baca: VIDEO VIRAL! Juru Parkir Tendang Gerobak Tukang Es Hingga Jualannya Jatuh, Netizen Geram

Baca: Potret Bahagia Keluarga Ari Wibowo 12 Tahun Nikah Tak Pernah Diterpa Gosip Miring

Warga Korut tidak diperbolehkan membaca konten yang bersumber dari media internasional.

Laporan Reporters Without Borders menyebut warga yang ketahuan melihat, membaca dan mendengar konten media internasional akan dipenjara.

Belum lagi akses internet yang sangat minim dan hanya tersedia bagi kalangan eksekutif di ibukota, Pyongyang.

Baca: Target 50 Persen Suara, Begini Kerja Relawan NH-Aziz di Soppeng

Baca: Tim Mabes Polri Tinjau Pengamanan di Tana Toraja dan Toraja Utara

Minimnya akses pada segala hal diperparah dengan represi pemerintah yang kelewat bengis.

Siapa saja di Korut, yang melakukan aktivitas mencurigakan dan dianggap berseberangan dengan pemerintah dapat dengan mudah dipenjara.

Baca: WADUH! Kate Middleton Dapat Julukan Putri Pemalas dari Ratu Elizabeth, Kok Bisa?

Baca: Ayah Biologis Albany Ray Putra Sarah Azhari Terkuak Lewat Kertas Ini, Netizen Riuh

Di Korea Utara, memenjarakan seseorang karena alasan sepele bukan hal yang asing: dari sekadar mononton DVD, membaca artikel luar negeri, hingga mencabut poster propaganda pemerintah, segala yang dianggap berbahaya bagi rezim Kim Jong Un layak diberangus.

Tak hanya itu, kebebasan berkeyakinan pun dikontrol ketat.

Pemerintah Korea Utara menganggap penyebaran agama merupakan hal yang paling berbahaya.

Dan di antara sekian keyakinan yang tumbuh di Korut, mereka menyebut agama Kristen sebagai musuh utama negara.

Baca: Postingan Niluh Djelantik Fans Berat Jokowi Ini Ramai Komentar, Berikut 5 Meme Lucu Lebaran

Baca: Anda Suporter PSM yang Nonton di Stadion Naik Motor Honda? Bakal Ada Parkir Khusus Loh

Dinasti Jong Un menyebutnya 'ancaman yang paling serius' sebab menyediakan platform yang mewadahi organisasi dan interaksi sosial-politik di luar wilayah Korut, lapor PBB.

Umat nasrani dilarang mempraktikkan agama mereka dan jika tertangkap akan dihukum berat, tulis laporan tersebut.

Baca: Semarak Piala Dunia, Program Pesta Bola di Sini Hadir di Hotel Santika Makassar

Baca: Cara Hitung Zakat Profesi, Bayar Tiap Bulan atau Tiap Tahun? Ini Penjelasan Ustad Somad

Dalam wawancara dengan NY Times medio 2012, empat warga Korea Utara mengaku mendapat ancaman akan disiksa dan dipenjara jika mereka berbicara pada wartawan atau misionaris Kristen soal pembatasan berkeyakinan di Korea Utara.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved