Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RSUD Gigi dan Mulut Sulsel juga Melayani Rawat Inap dan Operasi

Rumah sakit ini sebelumnya berstatus sebagai UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (PPKGM).

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kompas.com
Ilustrasi gigi putih 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikanRumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut Provinsi Sulsel di Jalan Lanto Daeng Pasewang.

Rumah sakit ini sebelumnya berstatus sebagai UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (PPKGM).

Rumah sakit ini hadir dalam rangka meningkatkan respon atas kebutuhan masyarakat akan kualitas dan akses layanan kesehatan gigi dan mulut yang semakin meningkat. Serta, tidak hanya memberikan pelayanan yang tidak hanya rawat jalan, tetapi juga pelayanan rawat inap termasuk tindakan operasi.

SYL mengatakan, tanda masyarakat maju dan modern jika kesehatannya baik, dan kesehatan yang baik dapat diperoleh melalui pelayanan yang baik.

"Tanda-tanda orang modern itu adaalah kalau dia sehat, tanda-tanda negara itu makin mandiri, kalau kualitas kesehatan masyarakat juga semakin bertumbuh dengan baik, resonansi antara kesehatan dengan ekonomi adalah satu kesatuan," kata SYL dikutip dalam rilis yang diterima, Jumat (6/4/2018).

Rumah sakit ini sendiri berdiri pada tahun 1949 ini dengan nama Klinik Gigi Pattunuang. Tahun 2002 berubah menjadi UPTD Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Sulsel yang beralamat di Jalan Bulusaraung Nomor 1, kemudian tahun 2007 pindah lokasi ke tempat saat ini di Jalan Lanto Dg Pasewang.

Rumah sakit ini berdiri diatas lahan seluas 1.500 meter pergi dan memiliki empat bangunan. Di antaranya dua gedung pelayanan dan kantor, gudang obat, pos keamanan, ruang IGD, ruang rawat inap, ruang operasi dan pemulihan.

Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Sulsel, H Lulik Sri Handayani mengatakan, sejak tahun 2015 hingga 2017, terjadi peningkatan pasien dengan rata-rata sebesar 14 persen setiap tahun.

Tahun 2015 sebanyak 27.695 kunjungan, 2016 sebanyak 31.018 kunjungan, tahun 2017 sebanyak 36.177 kunjungan.

"Pendapatan rumah sakit meningkat pada tahun 2015 Rp 4,6 miliar, 2016 Rp 5,7 miliar dan 2017 menjadi Rp 10,1 miliar. Pertumbuhannya sekitar 50 persen setiap tahun," sebutnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved