HMI Bulukumba Desak Polisi Seriusi Dugaan Mark Up Anggaran Perjalanan Dinas DPRD
Menurut Fajar, kabar dugaan mark up tersebut telah lama menjadi perbincangan di masyarakat.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bulukumba, Rakhmat Fajar, meminta polisi untuk serius mengusut kasus dugaan mark up anggaran perjalanan dinas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bulukumba (DPRD).
Menurut Fajar, kabar dugaan mark up tersebut telah lama menjadi perbincangan di masyarakat.
"Citra polisi dipertaruhkan disini. Polisi harus berani mengusut. Jangan tebang pilih," ujar Fajar, Rabu (21/3/2018).
Fajar menjelaskan, kasus dugaan mark up tersebut juga bakal menjadi salahsatu ajang pembuktian kredibilitas dan profesionalisme kepolisian.
Wakil ketua DPRD Bulukumba, Andi Zulkarnain Pangki yang ditemui saat setelah mengikuti acara Musrenbang di ruang pola kantor Bupati Bulukumba, enggan berkomentar mengenai pemeriksaan tersebut.
"Jangan dulu. Lain kali saja ya," singkat Zulkarnain.
Kapolres Bulukumba, AKBP M Anggi Naulifar Siregar menyebutkan, kasus tersebut sementara diproses oleh pihaknya.
"Proses masih berlanjut, dan keterangan-keterangan masih kami perbanyak," ujar mantan Kapolres Sidrap itu.
Sebelumnya, Sekretaris DPRD Bulukumba, HM Daud Kahal, membenarkan adanya pemanggilan stafnya oleh Unit Tipikor Polres Bulukumba.
Namun, Daud menjelaskan, bahwa kejadian tersebut bukanlah yang pertama kalinya.
"Biasanya ada laporan yang ditindak lanjuti. Tahun lalu juga begitu," ujarnya.
Selama data yang diminta polisi jelas dan terpenuhi, kata Daud, maka tidak akan dikatakan sebagai tindak pidana korupsi.