Berbeda dengan Maros, Begini Upaya Swasembada Pangan Dandim 1425 Jeneponto
Pihaknya pun mengaku, berupaya mewujudkan suasembada pangan tampa dengan cara menggandeng sejumlah mitra Bulog.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com, Muslimin Emba
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Dandim 1425 Jeneponto Letkol ARH Sugiri, mengaku tidak melarang pedagang untuk membeli gabah petani Jeneponto.
"Kita tidak bisa melarang pedagang membeli gabah atau beras petani, kita hanya berupaya agar bagaimana dia (petani atau pedagang) untuk membantu kita untuk menciptakan swasembada pangan ini," kata Sugiri dikonfirmasi via telepon selularnya, Kamis (15/3/2018) siang.
Pihaknya pun mengaku, berupaya mewujudkan swasembada pangan dengan cara menggandeng sejumlah mitra Bulog.
Baca: Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Tentara Maros Razia Gabah Petani. Kok Bulog Cuma Hargai Rp 4.500/Kg?
Baca: Prajurit Kodim Maros Atur Petani Beras, Begini Kritik LBH Makassar
"Untuk yang di Jeneponto saya berlakukan selama ini saya berusaha menggandeng mitra Bulog yang selama ini memasok beras sama gabah ke Bulog. Ada lima mitra Bulog seperti CV Anjas dan CV Citra Subur dari Rumbia dan lainnya," ujar Sugiri.
Sepanjang Januari hingga Desember 2018, pihaknya ditarget sebanyak 11 ribu ton setara gabah dan setara beras 4.400 ton.
"Sejauh ini sudah 50 ton untuk setara gabah, yang baru masuk kemarin itu dari Citra Subur Rumbia," tuturnya.
Upaya swasembada pangan melalui operasi Serap Gabah Petani (Sergap) oleh pihak TNI AD, mendapat sorotan lantaran adanya pelarangan perdangan membeli gabah petani di Kabupaten Maros.(*)