Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Tentara Maros Razia Gabah Petani. Kok Bulog Cuma Hargai Rp 4.500/Kg?
Syahrul menggalang kerja sama dengan TNI untuk “bertani” di awal periode pemerintahannya bersama Agus Arifin Nu`mang.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pertanian di Sulsel menjadi model gerakan “tentara turun sawah” di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menandatangani naskah kesepakatan (MoU) dengan TNI pada 8 Januari 2015, Kepala Staf TNI AD (waktu itu) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau implementasi wujud pelibatan tentara dalam pertanian di Sulsel pada akhir Desember 2014.
Gatot menyebut, hasil pertanian Sulsel melimpah sejak 2008 karena adanya kerja sama antara Gubernur Syahrul Yasin Limpo dengan Kodam XIV Hasanuddin.
Baca: Benarkah Perintah Presiden? Jual Gabah ke Sidrap, Tentara Sergap Petani Maros
Baca: Bangun Tidur Langsung Selfie Bukti Cantiknya Meriam Bellina. Pantas Hotman Paris Cium Tangannya
Baca: Maling Bobol Kantor Gubernur Sulsel, Segini Uang Hilang
Syahrul menggalang kerja sama dengan TNI untuk “bertani” di awal periode pemerintahannya bersama Agus Arifin Nu`mang.
MoU dengan TNI AD salah satu tanda tangan pertama Amran setelah menjabat mentan. Alumus Fakultas Unhas ini dilantik menjadi mentan pada 27 Oktober 2014.

Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, TNI terlibat dalam kegiatan-kegiatan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan itu karena ada kerja sama antara Panglima TNI dan Menteri Pertanian.
Jika nanti ke depan ada perubahan soal kerja sama itu, pihaknya ikut saja perintah dan melaksanakannya.
Kerja sama TNI dengan kementan, bukan sekadar swasembada pangan, tapi wujud kemanunggalan dengan rakyat.
"Kita punya banyak metode dalam pembinaan teritorial. Salah satunya adalah komunikasi sosial yakni bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat. Selama ini ada banyak kegiatan tapi dengan kerja sama dengan Mentan, makin banyaklah peluang untuk bertemu masyarakat," jelas Mayjen Agus.
Selain itu, efek secara langsung bagi tugas pokok TNI adalah TNI mampu menyerap sebanyak mungkin aspirasi masyarakat dan ikut menyejahterakan.
"Kalau masyarakat sejahtera berarti pembinaan teritorial sudah berhasil," ujar Agus.
Atas dasar itu
Kepala Staf Penerangan Kodam (Kapendam) XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Alamsyah, mengatakan, prajurit Kodim 1422 turun tangan menyelamatkan gabah di Maros agar tidak keluar daerah.