Kasihan, Kakek di Pinrang Ini Tinggal Sebatang Kara di Gubuk 2x2 Meter, Ayo Dibantu!
Pendengarannya pun mulai terganggu, mungkin karena usianya yang sudah terbilang renta.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah
TRIBUNPINRANG.COM, PATAMPANUA - La Hami (61), warga Jalan Poros Cempa, Dusun Sengae Utara, Desa Mattiro Ade, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, hidup sebatangkara di rumahnya yang tak layak huni.
Tiap malam, pria lansia ini tidur berteman dinginnya angin.
Meringkuk dalam gubuk 2x2 meter persegi, berlantai tanah, serta berdinding anyaman bambu lapuk dan seng berkarat.
Sudah bertahun-tahun La Hami melawan kerasnya hidup seorang diri. Ia memang masih berstatus bujangan.
Ironisnya, kerabat dekatnya pun sudah tak ada lagi di kampung. Mereka sudah lama merantau dan tak kunjung kembali.
Baca: Miris, Daraba Tinggal di Gubuk Berdinding Kain di Kota Enrekang
Baca: Di Gubuk Tak Layak Huni, Wanita Tua di Luwu Utara Ini Hidup Sebatang Kara, Ayo Bantu!
Saat TribunPinrang.com berkunjung ke kediamannya, Rabu (7/2/2018), tampak La Hami tengah termenung.
Sepertinya, kondisi kesehatannya mulai memburuk. Kakinya pincang, butuh bantuan sebilah tongkat untuk berjalan.
Pendengarannya pun mulai terganggu, mungkin karena usianya yang sudah terbilang renta.
Warga sekitar, Ramli (35) mengatakan, tetangga kerap memberi makanan ke La Hami untuk meringankan bebannya. "Hanya itu yang bisa kami bantu kasihan," ujarnya.
Ramli berharap, pemerintah juga segera turun tangan membantu dan meringankan beban La Hami.
"Kasihan dia. Tentu butuh uluran tangan," tambahnya.(*)