Pelukis Tanah Liat Zaenal Beta: Lomba Mewarnai itu Membunuh Kreativitas Anak
Harusnya anak-anak usia SD diajarkan untuk melukis, bukan mewarnai. Karena melukis jauh lebih mudah dibanding mewarnai
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Seniman Sulawesi Selatan yang terkenal dengan pelukis tanah liat, Zainal Beta, mengatakan, lomba-lomba mewarnai yang seringkali digelar beberapa pihak akan membunuh kreatifitas anak.
"Harusnya anak-anak usia SD diajarkan untuk melukis, bukan mewarnai. Karena melukis jauh lebih mudah dibanding mewarnai menggunakan cat. Karena mewarnai itu menghilangkan alias membunuh kreativitas seoarang anak," Jelas Zaenal Beta saat ditemui di acara program penguatan Sekolah Ramah Anak di SDN Sambung Jawa Makassar, Jl Baji Gau 1, Makassar, Sulawesi Selatan , Kamis (18/1/2018).
Di kesempatan ini, Zainal Beta melatih 467 murid-murid di kelas 1-6 untuk melukis menggunakan tanah liat.
Menurutnya, anak usia SD dianggapnya baru mengenal bentuk sehingga seharusnya waktu 12 tahun ini dimanfaatkan untuk mengenal budaya.
Tidak terlalu cepat terkontaminasi budaya-budaya luar apalagi di era digital seperti sekarang ini.
"Tadi saja saat memberi pelatihan pada murid-murid SDN Sambung Jawa ini, tampak sekali mereka cepat tanggap, mereka kreatif sekali melukis dengan menggunakan tanah liat," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Zainal Beta melalui kegiatan tersebut, perlahan mereka bisa belajar juga budaya yang ada, mengenali senimannya.
"Jangan sampai orang luar lebih mengenal seniman Sulawesi Selatan, mengenali karya saja dibandingkan anak-anak asal Makassar," tambahnya.
Zainal Beta berharap pemerintah memberikan dukungan penuh agar semua masyarakat menjadi sadar akan budaya yang ada.