Program Pelatihan OK OCE Dikritik dan Disebut Hanya Cuap-cuap, Ini Jawaban Sandiaga Uno
Sandiaga menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi kritikan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim.
TRIBUN-TIMUR.COM - Program pelatihan kewirausahaan OK OCE sudah berlangsung di sejumlah lokasi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, setiap pelatihan pasti selalu disampaikan dengan bercuap-cuap atau berbicara.
Begitu pun dengan program pelatihan kewirausahaan OK OCE. Sandiaga menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi kritikan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim.
Baca: Appi-Cicu: Makassar Untuk Kita Semua Bukan Untuk Dia
Baca: KPU Sulsel: Berkas IYL-Cakka Penuhi Syarat
"Kalau program cuap-cuap, ya pelatihan itu memang seperti itu," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (9/1/2018).
Sandiaga menjelaskan, setiap pelatihan memang harus disampaikan dengan bercuap-cuap untuk memberikan motivasi kepada para peserta. Dia pun diam dan mengatupkan mulutnya beberapa detik untuk memperagakan bahwa pelatihan tidak akan berjalan tanpa berbicara.
"Kalau mereka melakukan pelatihan itu harus bicara, ya harus bicara, karena mereka memberikan percontohan, mereka memberikan motivasi, dan motivator-motivator itu ya memang ahli cuap," kata dia.
Baca: Netizen Ramai Pertanyakan Alasan Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, Ari Wibowo Akhirnya Angkat Bicara
Sandiaga meminta semua pihak untuk menghargai kata-kata, seperti yang selalu disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebab, semua pekerjaan selalu berawal dari kata-kata.
"Ini yang Pak Anies selalu bilang, jangan sampai kata-kata itu didegradasi. Kita harus menghargai kata-kata karena sebelum ada kerja, itu ada narasi dan ada gagasan. Gagasan itu diawali dari kata-kata," ucapnya.
Meskipun demikian, Sandiaga mengapresiasi kritik dan masukan yang disampaikan DPRD DKI.
Baca: VIDEO: Hadir di Tribun Nongki, Pangdam XIV Hasanuddin Bicara Soal Pengamanan Teritorial
Sebelumnya, Nur Afni Sajim, mengkritik pelatihan OK OCE yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dia menyebut pelatihan tersebut aneh karena pelatih hanya memberikan pelatihan secara lisan tanpa praktik. Afni mengetahui hal itu karena mengaku selalu menghadiri pelatihan OK OCE yang digelar di Jakarta Barat.
