Pilkada Enrekang 2018
DPP Rekomendasikan MB-Asman di Pilkada, Begini Kata Ketua Hanura Enrekang
Teka teki usungan Partai Hanura di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Enrekang 2018 akhirnya terjawab sudah.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Teka teki usungan Partai Hanura di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Enrekang 2018 akhirnya terjawab sudah.
Partai besutan Wiranto tersebut memastikan usungannya untuk pasangan bupati petahana, Muslimin Bando dan Legislator Nasdem, Asman (MB-Asman) di Pilkada 2018.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Tim Pemilihan Cabang (TPC) Hanura Enrekang, Andi Hendra saat ditemui TribunEnrekang.com, di Kantor DPRD Enrekang, Kelurahan Puserren, Senin (4/12/2017).
Menurutnya, rekomendasi untuk pasangan MB-Asman sudah ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Hanura, Oesman Sapta Oddang (Oso) di Jakarta.
Baca: Beredar Foto Wabup Enrekang Temui Prabowo Subianto, Begini Penjelasan Elite Gerindra
"Rekomendasi untuk pasangan MB-Asman sudah dalam bentuk format B1 KWK, KPU. Jadi itu sudah bersifat final dan tidak akan bisa berubah lagi," kata Andi Hendra.
Ketua DPC Hanura Enrekang tersebut menjelaskan, sebenarnya usungan dari DPP Hanura tersebut tidak sesuai dengan keinginan pengurus DPC Hanura Enrekang.
Itu lantaran, nama yang diusulkan oleh pihaknya ke DPP adalah nama Wakil Bupati Enrekang, HM Amiruddin.
"Tapi kita juga tidak tau apa pertimbangannya sehingga DPP Hanura mengeluarkan rekomendasi usungan pada MB-Asman, mungkin karena melihat survey elektabilitas," ujar Ketua DPC Hanura Enrekang ini.
Meski begitu, pihaknya tetap akan mengikuti perintah partainya, namun dengan tetap melihat konstalasi politik ke depan.
"Mau di apa lagi, ini sudah amanat partai maka kita harus tetap solid untuk jalankan," tutupnya.
Baca: Di Enrekang, Tak Satupun Kandidat Daftar Jalur Independen
Hanura sendiri memiliki dua kursi di DPRD Enrekang.
Dengan demikian pasangan MB-Asman sudah mengantongi dukungan dari PAN, Golkar, Demokrat, PDIP dan Hanura dengan total 20 kursi di parlemen.
