Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Honor Paskibra Rp 100 Ribu di Mamuju, Respon Deputi Kemenpora RI Mengagetkan!

Menurutnya, Paskibra di Istana hanya liburan di Sukabumi, tidak dibawa keluar negeri untuk penghematan. Tapi tidak juga mesti dihonor Rp 100 ribu

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Honor Paskibra Rp 100 Ribu di Mamuju, Respon Deputi Kemenpora RI Mengagetkan!
dok.tribun
Prof Dr Faisal Abdullah di tengah Paskibra di Istana Negara sesaat setelah mereka dikukuhkan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/8/2017). Presiden mengukuhkan 68 orang Paskibraka 2017 dari 34 provinsi untuk Upacara Perayaan HUT Ke-72 RI.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jika tahun sebelumnya, 17 Agustus diiringi perbincangan tentang ketelatenan, kegagahan, dan kecantikan Paskibra di lapangan upacara. Selalu juga dibarengi cerita unik di balik derap langkah tegap para siswa terbaik.

Tahun ini, 17 Agustus diiringi perbincangan honor Paskibra. Perbincangan ini dipicu kekecewaan seorang kerabat Paskibra di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), di media sosial (medsos).

Honor Paskibra Mamuju menjadi perbincangan medsos sejak Sabtu (19/8/2017).
Setelah akun facebook Perwitasari Rakhmat, menulis status di berandanya yang mempertanyakan honor paskibra Mamuju hanya Rp 100 ribu.

"Paskibraka dihargai dengan 100 ribu luar biasa," tulis Perwitasari di akun facebooknya.

Honor Rp 100 ribu untuk Selebriti 17 Agustus itu sudah sampai ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

“Kami akan kroscek ke sana (Mamuju). Kalau benar seperti itu, tentu memprihatinkan,” tegas Deputi I Kemenpora Bidang Pemberdayaan Pemuda, Prof Dr Faisal Abdullah SH MH, Minggu (20/8/2017) dini hari via WhatsApp.

Menurutnya, tahun ini memang perlakukan terhadap Paskibra memang agak berbeda, termasuk di Jakarta.

“Bapak Presiden dan Pak Menpora meniadakan liburan keluar negeri untuk para Paskibra di Istana Negara, seperti tahun sebelumnya. Tadi (Sabtu, 19/8/2017), Paskibra di Istana hanya dibawa liburan ke Sukabumi, yah, penghematan. Tapi, tidak juga mesti dihonor Rp 100 ribu,” kata kakak kandung Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, itu.

Menurut Paskibra Parepare 1981 itu, para Paskibra itu tidak mengharapkan imbalan materi. “Sama seperti saya waktu menjadi Paskibra di Parepare tahun 1981, sama sekali tidak mengharapkan honor. Tapi, sebagai pejuang wajar kalau mereka diberi penghargaan. Besarnya penghargaan itu tergantung pemerintah daerah (pemda) masing-masing,” kata Prof Faisal.

Menurut Guru Besar Fakultas Hukum Unhas itu, tugas Paskibra sangat berat, apalagi di Istana Negara. “Bayangkan! Mereka baru masuk Istana, dan tiba-tiba harus berjalan dengan sangat teratur di hadapan presiden-wakil presiden. Bagi kami, para Paskibra itu laksana pasukan yang baru saja kembali dari medan perang. Wajar, kalau mereka diberi penghargaan,” kata Prof Faisal.(*)

Selengkapnya baca di Tribun Timur cetak edisi Minggu, 20 Agustus 2017

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved