Berikut 4 Objek Wisata Andalan Jeneponto Cocok untuk Liburan
Ada tiga wahana yang disajikan Boyong Waterpark, mulai dari kolam bermain anak, kolam seluncuran dan kolam renang dewasa.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasrul
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Kabupaten Jeneponto memiliki tiga klaster kondisi geografis, mulai dari dataran rendah, pesisir dan dataran tinggi.
Ketiga klaster wilayah itu masing-masing memiliki objek wisata yang dapat anda kunjungi untuk mengisi liburan atau akhir pekan.
Pertama, dari daerah dataran rendah, tepatnya di Kampung Boyong, Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, berjarak 10 kilometer dari ibu koto Jeneponto, Bontosunggu.
Baca: Syaharuddin Alrif: Kejayaan Jeneponto Hilang Selama Dipimpin Iksan-Mulyadi
Di kampung tersebut terdapat wahana permandian Boyong Waterpark. Untuk memasuki kawasan objek wisata itu, anda cukup membayar karcis Rp 15 ribu per orang.
Ada tiga wahana yang disajikan Boyong Waterpark, mulai dari kolam bermain anak, kolam seluncuran dan kolam renang dewasa.
Kedua, di daerah pesisir pantai, yaitu di kampung Kassi, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea.
Di kampun tersebut terdapat permandian Birta Ria Kassi. Untuk memasuki kawasan itu, anda cukup membayar biaya parkir kendaraan, Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk roda empat.
Baca: KPU Jeneponto Tunjuk Profesor Unhas Sebagai Juri Sayembara Maskot Pilkada
Di dalam kawasan wisata itu terdapat, dua kolam renang, satu untuk anak-anak dan satu untuk dewasa.
Jika kurang berminat untuk berenang di kolam yang disediakan, anda dapat berenang di pantai yang ada dalam kawasan itu.
Uniknya, meski tepat berdampingan dengan bibir pantai air di kolam renang Birta Ria Kassi tetap tawar.
Selain itu terdapat fasilitas lain seperti penginapan, mushallah, dan gazebo untuk anda beristirahat sejenak atau nongkrong dengan teman dan sanak keluarga.
Baca: VIDEO: Pendaftaran CPNS Dibuka, Begini Suasana Kantor Disdukcapil Jeneponto
Namun, sayangnya, Pantauan TribunJeneponto.com di kawasan permandian Birta Ria Kassi beberapa bulan lalu, kondisi objek wisata seluas lima hektare itu memprihatinkan karena kurang terurus.