Ini 4 Kasus Bunuh Diri yang Ditangani Polres Pinrang
Keempat kasus bunuh diri yang ditangani Polres Pinrang itu karena persoalan internal keluarga.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Mahyuddin
lihat foto
TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Sedikitnya empat kasus bunuh diri yang ditangani Kepolisian Resort (Polres) Pinrang sepanjang Agustus 2016-Juli 2017.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Pinrang AKP Muh Nasir saat dikonfirmasi TribunPinrang.com, Senin (31/7/2017).
"Sedikitnya, ada empat kasus bunuh diri yang kami tangani selama Agustus 2016 hingga Juli 2017 ini," tuturnya.
Nasir menyebutkan, keempat kasus bunuh diri itu karena persoalan internal keluarga.
"Salah satu diantaranya diduga karena persoalan asmara," ujarnya.
Baca: Masih Ingat Nenek Mari yang Hidup Sebatang Kara di Pinrang? Kemarin Dia Dirampok
Nasir mengatakan, TKP bunuh diri di dua kecamatan, Watang Sawitto dan Lanrisang.
"Ada tiga kasus di Kecamatan Watang Sawitto dan satu kasus di Kecamatan Lanrisang," ucapnya.
Berikut rincian kasus bunuh diri di Pinrang tersebut :
# Mustafa (47), petani tambak asal Kampung Ulo, Desa Sama Ulue, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, ditemukan tewas tergantung di tambaknya, Minggu (21/8/2016).
Diduga bunuh diri lantaran hubungannya dengan kekasihnya tak direstui oleh keluarganya
Baca: 3 Warga Duampanua Pinrang Tersengat Listrik di Atap BRI, Begini Kronologisnya
# Awaluddin (20), karyawan Hotel Permata Pinrang, Jl Jend Sudirman, Kecamatan Watang Sawitto, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di kamar hotel, Selasa (29/11/2016).
Warga Jl Andi Pawelloi, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang itu, nekat menghabisi nyawanya sendiri lantaran dimarahi oleh orang tuanya terkait persoalan cicilan motor yang menunggak.
# Amran Yusuf (52), warga BTN Carawali Blok B No109, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, tewas setelah minum racun rumput DMA 6 di rumahnya, Rabu (30/11/2016) pukul 15.00 Wita.
