Pangkosekhanudnas II Kunjungi Satrad 221 Ngliyep
Pangkosekhanudnas II memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang dihadapi Satrad dan memberikan pengarahan
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal
TRIBUN-TIMUR COM, MALANG- Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) II Marsekal Pertama TNI Ir Tedi Rizalihadi S, melaksanakan kunjungan kerja di Satuan Radar (Satrad) 221 Ngliyep, Malang, Jawa Timur, Sabtu (13/5/2017).
Pangkosekhanudnas didampingi Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Kosekhanudnas II, Ny Dewi S Tedi Rizalihadi S, beserta Asisten Personel Kolonel Pnb Rohmat Kusmayadi dan Asisten Komunikasi dan Elektronika Kolonel Lek Supriadi.
Kunjungan kerja Panglima ke Satrad 221 Ngliyep diawali paparan dari Dansatrad 221 Ngliyep, Mayor Lek Kurniawan P.Y di ruang briefing Satrad Ngliyep tentang kondisi Satrad 221 Ngliyep saat ini dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Setelah menerima paparan, Pangkosekhanudnas II memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang dihadapi Satrad dan memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Satrad 221 Ngliyep.
"Seluruh anggota agar selalu meningkatkan profesionalisme, kemampuan dan pertahankan kesiapan operasional radar dan peralatan pendukungnya, hindari Narkoba, Asusila dengan KBT dan desersi, serta Jaga kondisi agar dapat melaksanakan tugas operasi dengan baik," kata Pangkosekhanudnas dalam rilis yang duterima Trivun Timur, Senin (15/5/2017).
Usai paparan kemudian dilanjutkan ceramah hukum dari Kakum Kosekhanudnas II Kapten Sus Fera Kusumawati SH.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Pangkosekhanudnas II meninjau site radar 221 dan kompleks Perumahan Satuan Radar 221 Ngliyep.
Pada kesempatan yang sama, Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Ranting 03 Kosekhanudnas II Ny Dewi S Tedi Rizalihadi juga bertatap muka dengan anggota IKKT Pragati Wira Anggini Anak Ranting 00, di kantor IKKT Satrad 221 Ngliyep.
Pertemuan itu untuk mengetahui secara langsung kegiatan yang telah dilaksanakan serta kesulitan-kesulitan yang dialami keluarga Satrad 221 dalam mendampingi suami. (*)