Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SD 632 Saronda Sudah 3 Kali Tertimbun Longsor, Bupati Luwu Cuek Saja

"Ini sudah ketiga kalinya kena longsor, kemarin sekitar jam enam sore ini terjadi lagi," kata Kepala Sekolah SDN 632 Saronda Hijerah.

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Ilham Mangenre
SD 632 Saronda Sudah 3 Kali Tertimbun Longsor, Bupati Luwu Cuek Saja - longsor-di-luwu45_20170425_101447.jpg
Desy Arsyad/tribunluwu.com
Gedung sekolah SDN 632 Saronda di Dusun Salumbu, Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat, Luwu Utara lagi-lagi tertimpa tanah longsor, Senin (24/4/2017) sore.
SD 632 Saronda Sudah 3 Kali Tertimbun Longsor, Bupati Luwu Cuek Saja - longsor-lagi-345_20170425_102000.jpg
Desy Arsyad/tribunluwu.com
Gedung sekolah SDN 632 Saronda di Dusun Salumbu, Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat, Luwu Utara lagi-lagi tertimpa tanah longsor, Senin (24/4/2017) sore.
SD 632 Saronda Sudah 3 Kali Tertimbun Longsor, Bupati Luwu Cuek Saja - longsor-di-luwu-6_20170425_102341.jpg
Desy Arsyad/tribunluwu.com
Gedung sekolah SDN 632 Saronda di Dusun Salumbu, Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat, Luwu Utara lagi-lagi tertimpa tanah longsor, Senin (24/4/2017) sore.

TRIBUNLUWU.COM, BAJO BARAT- Gedung sekolah SDN 632 Saronda di Dusun Salumbu, Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat, Luwu Utara lagi-lagi tertimpa tanah longsor, Senin (24/4/2017) sore.

Longsoran membuat tiga ruang kelas tak bisa ditempati murid hari ini.

"Ini sudah ketiga kalinya kena longsor, kemarin sekitar jam enam sore ini terjadi lagi," kata Kepala Sekolah SDN 632 Saronda Hijerah kepada Tribunluwu.com, Selasa (25/4/2017).

Selama longsor melanda akhir-akhir ini, Pemkab Luwu tak pernah turun tangan.

"Yang pertama itu warga yang gotong royong kerja membersihkan material, yang kedua sudah pakai ekskavatornya kepala desa Saronda," ujar Hijerah.

Baca: Longsor di Saronda Belum Ditangani, Apa Kabar Bupati Luwu Andi Mudzakkar?

Material longsor berupa lumpur dan tanah, memenuhi ruang kelas melalui dinding.

"Tiga ruangan ini kelas empat, lima, dan enam, sementara kita tidak pakai, takut nantinya murid sementara belajar longsor susulan datang. Murid kita pindahkan belajar di ruang perpustakaan," kata Hijerah.

Tak hanya menggunakan perpustakaan, para guru juga membagi dua ruang kelas yang aman untuk murid.

Hijerah berharap pemerintah Kabupaten Luwu segera memperhatikan sekolahnya.

"Agar para murid bisa aman dari longsor." (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved