Kepala KUA Maritengngae Sidrap Sayangkan Kasus Bunuh Diri Karena Uang Panaik
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Maritengngae Sidrap Abdul Rahim menyayangkan seringnya terjadi kasus bunuh diri, hanya gara-gara uang panaik mahal
Penulis: Amiruddin | Editor: Rasni
Laporan Wartawan TribunSidrap.com, Amiruddin
TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE - Kasus bunuh diri yang dilakukan Sulfiani, seorang gadis Belawa Kabupaten Wajo menyita perhatian.
Kabarnya bunuh diri itu disebabkan lamaran sang pacar ditolak keluarganya sendiri.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Maritengngae Sidrap Abdul Rahim menyayangkan seringnya terjadi kasus bunuh diri, hanya gara-gara uang panaik (mahar) yang begitu mahal.
Baca: Gadis Wajo Ini Bunuh Diri Diduga karena Orangtuanya Tolak Uang Panaik Sedikit
"Kasian juga kalau harus jatuh korban hanya karena uang panaik. Pemerintah padahal sudah memberikan kemudahan," kata H Abdul Rahim saat ditemui di KUA Maritengngae Sidrap, jl Paccekke, Pangkajene, Jumat (10/3/2017).
Pria yang juga Pembina Ansor Sidrap itu, menganggap pemerintah telah memberikan kemudahan bagi warga yang mau menikah.
Baca: Begini Sosok Gadis Belawa Wajo yang Bunuh Diri karena Uang Panaik di Mata Tetangga
"Biaya nikah itu cuma Rp 600 ribu. Kalau warga kurang mampu, tinggal menyertakan surat keterangan mampu dari desa atau kelurahan, nikahnya gratis di KUA," ujarnya.
Namun H Abdul Rahim yang juga Sekretaris Nahdlatul Ulama Sidrap itu, mengakui hingga saat ini sangat minim yang mau menikah di KUA.
"Palingan kalau ada yang minta dinikahkan di KUA itu dia hamil di luar nikah, silariang (kabur dari keluarga), atau mereka minta dinikahkan ulang," tutupnya. (*)