Wow, Praktek Penjualan Kursi Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Unhas Terbongkar
Unhas telah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terkait kasus penipuan yang dilakukan pegawai negeri sipil (PNS) staf arsip Unhas, Rahmatia
Penulis: Hasrul | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Humas Universitas Hasanuddin (Unhas), M Dahlan Abubakar mengatakan Unhas telah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terkait kasus penipuan yang dilakukan pegawai negeri sipil (PNS) staf arsip Unhas, Rahmatia (36).
"Kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian, Rahmatia sudah diamankan polisi dan sedang menjalani proses hukum," kata Dahlan saat dikonfirmasi tribun timur.com, Selasa (6/12/2016).
Dahlan menuturkan bahwa Rahmatia termasuk pegawai yang memiliki rekam jejak kurang baik sehingga sempat mengalami penundaan kenaikan pangkat hingga penurunan pangkatnya ke golongan dua.
Karena termasuk pegawai yang kurang disiplin dan sering melanggar aturan, Rahmati dipindahkan di bagian arsip yang sebelumnya di tempatkan di Fakultas Hukum Unhas.
"Rahmatia dipindahkan dari fakultas hukum ke bagian arsip karena terlibat beberapa masalah termasuk kasus penipuan dengan dali bisa memasukkan calon mahasiswa ke Unhas," cerita Dahlan membeberkan kasus Rahmatia.
"Sempat ada mahasiswa yang dia masukkan di fakultas hukum namun saat mahasiswa tersebut mengurus untuk pindah ternyata dia tidak terdaftar di fakultas hukum akhirnya kasus penipuan yang dilakukannya pun terbongkar dan dihukum sekaligus dipindahkan dibagian lain," lanjut Dahlan bercerita.
Setelah diberikan hukuman mulai dari penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat hingga ditempatka di devisi lain ternya, Rahmatia tidak jera justru semakin menjadi-jadi dan menawarkan Fakultas Kedokteran sebagai dali untuk menipu orangtua calon mahasiswa.
Kasus penipuan yang dilakukan, Rahmatia terbongkar setelah salah satu dari 19 calon orangtua mahasiswa kedokteran Unhas yang telah menyetor uang melapor ke pihak kepolisian.
Dari 19 calon orangtua mahasiswa kedokteran Unhas tersebut, Rahmatia berhasil mengumpulkan uang kurang lebih Rp 1.7 miliar rupiah dan setelah diperikasa tidak satupun dari 19 orang tersebut terdaftar di Fakultas Kedokteran Unhas.
"Ada 19 calon orangtua yang telah menyetor uang dan jumlahnya mencapai Rp 1.7 miliar lebih dan tidak satupun terdaftar di fakultas kedokteran Unhas sesuai janji Rahmatia kepada mereka," tutur Dahlan.
"Sebenarnya Rahmatia ini kayanya tidak tahu kalau sistem di Unhas sudah online dan secara otomatis terdaftar jadi tidak bisa dipermainkan," lanjut Dahlan.
Pihak Unhas pun menghimbau kepada calon orangtua mahasiswa untuk tidak percaya dengan calo atau orang-orang yang mengaku bisa memasukkan anaknya di Unhas di fakultas manapun dengan cara berbayar.