Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

110 Tahun PSM

Era Baru PSM Makassar, Tomas Trucha Potensi Debut Lawan Dewa United

Tomas Trucha, pelatih asal Republik Ceko, siap debut bersama PSM Makassar lawan Dewa United di pekan ke-12 Super League 2025/2026.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
muh abdiwan/tribun timur
DEBUT TRUCHA - Tomas Trucha saat diperkenalkan sebagai pelatih anyar PSM Makassar di Store PSM Makassar di Stadion BJ Habibie, Parepare, Selasa (28/10/2025). Tomas Trucha berpotensi debut saat PSM Makassar lawan Dewa United pada pekan 12 Super League 2025/2026 di Banten International Stadium, Serang, Banten, Minggu (9/11/2025).   

Kadang upaya tekel demi menjaga pertahanan justru berujung penalti. Belum lagi handball bisa terjadi.

Makanya, sangat penting menjaga bola jauh dari kotak penalti.

Ruang gerak lini depan lawan jadi terbatas. Mereka juga akan sulit menciptakan peluang bersih.

Selain itu, pemain bertahan PSM Makassar tetap terorganisir, bisa berkomunikasi baik dan mengambil keputusan dengan tenang.

Pengamat Sepak Bola Imran Amirullah menyebut, Madura United leluasa mengirim bola ke kotak penalti PSM Makassar karena transisi positif ke negatif Juku Eja lambat.

Madura bermain compact defence. Begitu bola direbut, langsung arahkan bola ke belakang pertahanan PSM Makassar.

Di posisi ini, dua bek sayap PSM Makassar Syahrul Lasinari dan Victor Luiz terlalu berada di depan.

Sehingga di jantung pertahanan cuma menyisakan dua stopper Aloisio Soares dan Akbar Tanjung.

Madura United memanfaatkan ini dengan kecepatan pemain dimiliki.

Akibatnya lini belakang PSM Makassar kalang kabut.

“Transisi bisa dimanfaatkan lawan. Ketika menyerang kalah bola, dapat counter jadi masalah. Organisasi pertahanan kurang. Makanya Madura United bisa crossing dan truepass,” sebutnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (4/11/2025).

Tak hanya itu, tiga kali gawang PSM Makassar disasar melalui tembakan dari luar kotak penalti.

Untungnya berhasil ditepis Hilman Syah dan melambung di atas gawang.

Hal ini menandakan ada ruang kosong di area pertahanan PSM Makassar.

Tentu ini sangat berbahaya jika terus terulang.

Imran Amirullah ini menilai ada organisasi dan komunikasi yang tidak berjalan sehingga lawan bisa melepaskan tembakan di luar kotak penalti.

Seharusnya, pemain PSM Makassar terdekat dari lawan bisa memblok.

“Jarak terlalu jauh atau tidak ada reaksi memblok lawan,” kata mantan Asisten Pelatih PSM Makassar ini.

Ia juga melihat gelandang PSM Makassar lambat turun membantu pertahanan.

Dampaknya ada space di daerah tengah, sehingga lini belakang PSM Makassar terpengaruh untuk menutup.

Namun, justru itu dimaksimalkan Madura United.

“Gelandang bagus menyerang, tapi bertahan lambat. Itu dimanfaatkan lawan,” tuturnya. (*)


 
 

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved