Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KONI Sulsel

Wakil Bupati, Anggota DPR RI Hingga Advokat Ramaikan Perebuta Kursi Ketua Umum KONI Sulsel

Perebutan kursi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Sulawesi Selatan (KONI Sulsel) periode 2025-2029 akan berlangsung sengit.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Muh Hasim Arfah
Tribun Timur/Kaswadi Anwar
KONI SULSEL - Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Bakal Calon Ketua Umum KONI Sulsel berfoto bersama di Kantor KONI Sulsel, Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Rabu (22/10/2025). Pendaftaran Balon Ketua KONI Sulsel dari lima figur dengan latar belakang berbeda. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perebutan kursi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Sulawesi Selatan ( KONI Sulsel ) periode 2025-2029 akan berlangsung sengit.

Lima nama dari latar belakang berbeda telah  mengambil formulir pendaftaran bakal calon (Balon) Ketua KONI Sulsel.

Yakni, Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin, anggota DPR RI Meity Rahmatia, advokat Mochtar Djuma, dan mantan Sekkab Maros Andi Sari Wijaya

Figur lain yakni Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Suharman dan pensiunan pensiunan aparatur sipil negara (ASN) Syahrir Wijaya.

"Ada lima mengambil formulir, tapi belum mengembalikan," kata Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Bakal Calon Ketua Umum KONI Sulsel 2025-2029  Chalik Suang saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (31/10/2025).

Chalik Suang menyampaikan, pengembalian sekaligus pendaftaran resmi Balon Ketua Umum KONI Sulsel ditutup pada Senin (3/11/2025).

Bagi figur yang ingin mendaftar wajib melengkapi dokumen persyaratan.

Baca juga: Profil Ismail dari Pengusaha Parfum Kini Ketua Koni Makassar

Di antaranya, biodata diri, visi misi, surat rekomendasi dukungan minimal 27 atau 30 persen dari anggota.

Dari lima orang mengambil formulir, sebut Chalik Suang, hanya Darmawangsyah Muin bakal mengembalikan.

Politisi Gerindra itu dijadwalkan mendaftar secara resmi pada Senin (3/11/2025).

"Timnya Darmawangsyah menyampaikan Senin dikembalikan (formulir). Selain itu, belum ada," katanya.

Setelah pendaftaran ditutup, masih ada tahapan lanjutan.

Mulai dari pemeriksaan berkas, pemberitahuan jika ada kurang lengkap, verifikasi berkas, masa sanggah hingga pengumuman calon Ketua Umum KONI Sulsel.

Nama calon ketua akan dibawa Musyawarah Olahraga Provinsi (Musoprov) KONI Sulsel.

Rencananya digelar Rabu (19/11/2025). 

Lokasinya antara Liberta Hotel Grand Sayang Makassar, Jl Manunggal, Maccini Sombala, Kota Makassar dan Grand Asia, Jl Boulevard, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

"17 November sudah diumumkan masuk calon ketua yang memenuhi syarat. 19 November Musorprov, TPP akan laporkan untuk ditetapkan sebagai calon ketua,"  tutur Waki Ketua Bidang Sport dan Science KONI Sulsel.

Namun, anggaran menjadi kendala menuju Musoprov KONI Sulsel.

Dana hibah senilai Rp 1 miliar belum dikucurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Chalik Suang mengaku jika dana hibah tak diberikan, Musorprov diusahakan tetap terlaksana. Meski di tengah keterbatasan. 

Kemungkinan akomodasi dan penginapan pengurus KONI kabupaten/kota harus ditanggung sendiri. Uang yang ada hanya untuk keperluan rapat.

"Dana hibah tak turun sampai sekarang," katanya. 

Ketua Baru

Komite Olahraga Nasional Indonesia Sulawesi Selatan (KONI Sulsel) dipastikan mempunyai nakhoda baru pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musoprov) pada November 2025.

Ketua Umum KONI Sulsel periode 2022-2026 Yasir Machmud dipastikan tak maju bertarung lagi.

Padahal, politisi Gerindra itu baru menjabat satu periode.

Namun, ia tak mau lagi melanjutkan pengabdiannya di induk olahraga Sulsel untuk empat ke depan.

“Kemungkinan saya tidak akan maju lagi,” ungkap Yasir Machmud saat dihubungi Tribun-Timur.com, Kamis (23/10/2025).

Yasir Machmud mengaku tak maju perebutan kursi orang nomor satu KONI Sulsel lagi karena ingin fokus di DPRD Sulsel.

Pria kelahiran 1 Februari 1983 itu saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Yasir Machmud melenggang ke parlemen Provinsi Sulsel setelah memperoleh 51.432 suara dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII Kabupaten Bone.

“Saya akan fokus menjalankan tugas dan fungsi saya sebagai Wakil ketua DPRD Provinsi,” ucapnya.

Di tangan Yasir Machmud prestasi olahraga Sulsel anjlok.

Prestasi terburuk didapatkan Sulsel Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumur) 2024.

Sulsel yang menurunkan 402 atlet dari 42 cabang olahraga (Cabor) hanya finish di peringkat 16 dari 38 provinsi.

Medali dibawa pulang 61 keping, rinciannya 10 medali emas, 19 perak dan 32 perunggu.

Posisi 16 di multievent olahraga nasional itu jauh dari target dipasang, yakni masuk lima besar.

Bahkan, lewati prestasi terburuk Sulsel di PON XIX Jawa Barat 2016 yang finish di peringkat 12.

Tak hanya itu, jumlah medali emas di bawa pulang semakin menurun di PON Aceh-Sumut. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved