Aksara Alif Raja Kini Pimpin Kantah Gowa, Tunggu Inovasi Selanjutnya Pasca Lontara

TRIBUN-TIMUR.COM- Kepala Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Pangkep, Aksara Alif Raja mutasi ke Kabupaten Gowa. 

Pelantikannya sebagai Kepala Kantor ATR/BPN Gowa berlangsung di Kantor Kanwil ATR/BPN Sulsel, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Sulsel, Rabu (8/10/2025). 

Selama karirnya, ia menjabat sebagai kepala Tata usaha Palopo, Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor ATR/BPN, Humas BPN Wilayah Sulsel. 

Jabatan sebagai kepala kantor ATR/BPN Gowa adalah yang kedua untuk jabatannya sebagai pejabat eselon II. 

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid melantik Alif dan beberapa pejabat lainnya. 

Alif Raja baru-baru ini mencatatkan prestasi monumental, salah satunya adalah mengakhiri konflik lahan Lapangan Karebosi yang telah berlarut-larut selama 44 tahun.

Prestasi paling mencolok diraih Alif Raja saat menjabat sebagai Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor ATR/BPN Kota Makassar.

Ia berhasil mengambil peran kunci dalam penyelesaian sengketa Lapangan Karebosi.

Baca juga: Alif Raja Kuliah Umum Soal Sertipikat Tanah Elektronik di Pangkep, 300 Peserta Antusias Bertanya

Masalah sertifikasi lahan Lapangan Karebosi telah menjadi PR besar yang tak terselesaikan selama hampir empat setengah dekade akibat tarik ulur dengan ahli waris dan kebuntuan yang dihadapi oleh pejabat sebelumnya.

Berkat upaya dan terobosan yang dilakukannya, masalah ini akhirnya menemui titik terang.

Penyelesaian yang dilakukan Alif Raja berujung pada diterbitkannya Sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) untuk Lapangan Karebosi pada akhir tahun 2023, tepatnya tanggal 21 Desember 2023.

Peristiwa ini dicatat sebagai momen bersejarah yang sangat penting bagi Pemerintah Kota Makassar.

Menekan Tunggakan Sertifikat di BPN Pangkep

Kinerja progresif Alif Raja terus berlanjut setelah ia mendapat promosi.

Pada September 2024, ia dilantik sebagai Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) oleh Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Begitu menjabat, Alif Raja langsung fokus pada peningkatan layanan dan efisiensi.

Dalam waktu singkat, ia sukses menekan angka tunggakan sertifikat tanah di Pangkep secara drastis.

Tunggakan yang semula mencapai 9.721 bidang kini berhasil ditekan hingga tersisa hanya 50 bidang, sebuah capaian yang mendekati nol tunggakan.

Tak hanya itu, ia juga berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan Sertifikat Elektronik di Kantor BPN Pangkep.

Ia mendorong kuat menuju digitalisasi layanan pertanahan untuk mempercepat dan mempermudah urusan masyarakat dengan program Lontara.

Lontara adalah inisiator Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendekatkan layanan pertanahan kepada masyarakat.

Aplikasi Loket untuk Tanah Rakyat (Lontara) pun ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemkab Pangkep dan BPN Pangkep oleh Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, dan Kepala BPN Pangkep, Aksara Alif Raja, di Rumah Jabatan Bupati, Rabu (9/7/2025).

Acara ini juga dirangkaikan dengan penyerahan sertipikat tanah untuk program Sekolah Rakyat dan redistribusi tanah.  

Mendorong Pemuda Inovatif Melalui AMPI
Selain kiprahnya di pemerintahan, Aksara Alif Raja juga dikenal aktif sebagai pemimpin organisasi kepemudaan.

Ia merupakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulawesi Selatan.

Ia terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) ke-VIII tahun 2017.

Sebagai Ketua AMPI Sulsel, Alif Raja membawa visi untuk mengubah pola pikir pemuda agar lebih kreatif, modern, dan tidak apatis terhadap perkembangan zaman dan teknologi. 

Ia juga secara aktif mendorong kader-kader AMPI untuk memiliki kiprah yang lebih luas hingga tingkat nasional.

Saat ini, Alif menjabat sebagai wakil ketua umum DPP AMPI.

Alif berhasil mengkombinasikan antara prestasi gemilang di bidang pertanahan dan kepemimpinan yang progresif di organisasi pemuda.

Sehingga, Aksara Alif Raja menjadi salah satu figur yang patut diperhitungkan dalam peta pembangunan dan regenerasi kepemimpinan di Sulawesi Selatan. (*)