Headline Tribun Timur
SPBU Kehabisan Pertalite Tiap Pukul 17.00 Wita
Stok Pertalite di Bulukumba makin langka, 11 SPBU kosong tiap sore, warga antre sejak pagi.
Ia mengaku tidak menemukan BBM di sepanjang jalur tersebut, termasuk di SPBU Topejawa, Takalar.
“Tadi malam saya dari Bantaeng sampai Jeneponto tidak ada. SPBU Topejawa Takalar kosong, baru dapat di Takalar kota, itu pun di penjual jagung,” katanya.
Karena khawatir kehabisan bahan bakar di tengah jalan, Arief terpaksa membeli BBM eceran di pinggir jalan.
“Saya beli Rp50 ribu di Jeneponto kota karena takut tidak sampai di SPBU yang ada bensinnya,” lanjutnya.
Menanggapi kondisi ini, Pengawas SPBU Bulo-bulo, Daeng Moli, membenarkan keterbatasan pasokan menjadi penyebab utama kelangkaan pertalite. “Sekarang sisa delapan ton jatah per hari untuk pertalite, semua SPBU begitu,” jelasnya.
Ia menambahkan, SPBU yang tidak beroperasi selama 24 jam cenderung lebih cepat kehabisan stok karena hanya buka pada jam tertentu. “Kalau saya paling lama habis karena buka jam 7 pagi, bukan SPBU 24 jam,” katanya.
Situasi ini membuat warga terpaksa mencari alternatif, termasuk membeli BBM eceran dengan harga lebih tinggi.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina terkait penyebab terbatasnya pasokan pertalite di wilayah Jeneponto dan sekitarnya.
Pasokan Berkurang
Antrean panjang kendaraan terjadi di SPBU 74.926.01 Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Pantauan di lokasi, antrean kendaraan roda dua maupun roda empat tampak mengular hingga ke jalan raya, terutama di jalur pengisian bahan bakar subsidi jenis pertalite dan solar.
Sementara itu, pengisian untuk pertamax dan dexlite masih berjalan normal tanpa antrean.
SPBU yang terletak di Jalan Persatuan Raya ini merupakan SPBU terbesar di Kabupaten Sinjai. Harga BBM di lokasi tersebut masih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sejumlah sopir mengeluhkan lamanya waktu tunggu untuk mendapatkan solar. “Saya antre sekitar 50 menit baru dapat solar,” kata Anto (40), sopir truk.
Keluhan serupa disampaikan Nure (43) yang mengaku sudah mengantre selama satu jam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.