Kader NasDem Sulsel Ramai-ramai ke PSI, Andi Tobo: Silakan Pindah, Tidak Masalah
Kader NasDem Sulsel ramai-ramai pindah ke PSI. DPW NasDem santai, sebut restorasi beri kebebasan sikap.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sejumlah kader Partai NasDem di Sulawesi Selatan (Sulsel) memilih hengkang dari partai besutan Surya Paloh.
Salah satunya mantan Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi, mengundurkan diri.
Andi Aslam Patonangi mengundurkan diri dari Partai NasDem sebelum Rakernas NasDem di Makassar pada Agustus 2025
DPW NasDem Sulsel menanggapi dingin fenomena ini.
Ketua OKK DPW NasDem Sulsel, Andi Tobo Haeruddin, menyebut hal itu sebagai konsekuensi politik modern menjunjung kebebasan sikap.
Ia mengatakan Surya Paloh sejak awal menegaskan NasDem tidak memaksa kader bertahan.
Setiap kader bebas menentukan arah politik.
“Artinya kan Ketua Umum kita (Surya Paloh) benar-benar ingin memasarkan ideologi restorasi itu seperti apa," kata Andi Tobo, Senin (29/9/2025).
"Restorasi tidak akan menekan dan tidak akan mendikte. Kalau memang dianggap ada partai lain yang lebih baik, yang bisa menjamin kesejahteraan dan stabilitas ke depan, ya silakan pindah. Tidak masalah,” tambahnya.
Beberapa figur penting tercatat meninggalkan NasDem.
Di tingkat nasional, Ahmad Ali, mantan Wakil Ketua Umum DPP NasDem, kini menjabat Ketua Harian DPP PSI mendampingi Kaesang Pangarep.
Di Sulsel, Andi Aslam Patonangi mundur sebelum Rakernas NasDem di Makassar pada Agustus lalu. Ia ingin fokus pada urusan keluarga.
Selain elite partai, sejumlah keluarga politisi NasDem juga hijrah ke PSI.
Putra RMS, Muammar Ferirae Gandi Rusdi, kini memimpin DPW PSI Sulsel.
Disusul Ratnawati Muchlis, istri Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga, yang kini menjabat Ketua PSI Enrekang.
Fenomena serupa terjadi di Barru.
Drg Ulfah Nurul Huda Suardi bergabung dengan PSI dan kini menjabat Ketua PSI Barru.
Ia merupakan putri mantan Ketua NasDem Barru, Suardi Saleh.
Baca juga: Pengamat Politik Unhas: NasDem Tak Lagi Jadi Rumah Nyaman Bagi Kader
Di Pangkep, Raisza Makis, kerabat dekat Ketua NasDem sekaligus Bupati Pangkep, dipercaya memimpin PSI Pangkep.
Di Pinrang, Andi Ichsan, putra Ketua NasDem Pinrang Andi Irwan Hamid, menjabat Ketua PSI Pinrang.
Nama Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), juga dikabarkan akan pindah partai.
Isu kepindahannya ke PSI sempat mencuat hingga disebut akan dilantik.
Namun hingga kini belum terbukti.
Andi Tobo menegaskan RMS masih loyal terhadap NasDem.
“Isu kepindahan Pak RMS itu sudah beberapa kali diwacanakan. Bahkan pernah dikabarkan akan dilantik. Tapi semua itu akhirnya gugur," ujarnya.
"Beliau politisi senior, tentu melakukan hitung-hitungan matematis sebelum menentukan sikap. Yang jelas, sampai hari ini Pak RMS belum menyatakan pindah partai," tambahnya.
Menurut Andi Tobo, perpindahan kader lebih dipicu faktor personal daripada ideologis.
Ia mengakui ada mantan pengurus DPP NasDem yang memilih pindah.
"Di Sulsel ada, tapi di daerah lain tidak terlalu menggaung. Itu biasanya ada hal-hal kecil yang tidak terjawab secara pribadi," katanya.
"Kalau kita loyal terhadap ideologi partai, hiruk-pikuk seperti ini biasa saja. Tapi kalau loyalitasnya pada personal atau pendekatan lain, itu yang memicu resistensi lebih besar,” jelasnya.
Ia menekankan NasDem tetap membuka ruang bagi siapa pun yang ingin pergi.
Partai hanya membutuhkan kader yang konsisten.
“Kalau ada kader yang masih bimbang, silakan mencari partai lain yang dianggap lebih baik. Partai ini berdiri di atas ideologi yang dinamakan restorasi," tegasnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto, menilai NasDem tidak lagi menjadi rumah nyaman bagi kader.
“Hal ini menimbulkan keraguan dari para anggotanya, dan saya rasa berkaitan dengan konstelasi politik nasional saat ini. NasDem tidak lagi menjadi salah satu pemain inti dalam pemerintahan,” katanya.
Menurut Ali, posisi NasDem di luar lingkar kekuasaan membuat partai kehilangan akses politik dan privilege.
Dampaknya, partai tidak mampu menjamin perlindungan hukum bagi kader.
“Kondisi inilah yang membuat NasDem menjadi rumah yang tidak lagi aman. Sebaliknya, PSI kini dipandang sebagai rumah baru yang lebih nyaman, aman, dan menjadi bagian dari pemerintahan,” jelasnya.
Ia menyebut perpindahan kader lebih dipicu faktor keamanan dan kepastian hukum.
Indikasinya terlihat dari elite seperti RMS mendorong anaknya memimpin PSI, serta Andi Aslam yang mengarahkan keluarganya ke partai tersebut.
"Jika NasDem tidak mampu menciptakan suasana kondusif, menjelang 2030–2031 akan semakin banyak kader yang kabur ke partai lain,” ujarnya.
Ali mengingatkan pragmatisme politik akan semakin menguat menjelang pemilu legislatif berikutnya.
Tanpa koalisi taktis dengan pemerintah, NasDem berpotensi kehilangan suara dan kursi.
“Kalau tidak segera diantisipasi, saya ragu NasDem bisa menjaga basis dukungan seperti dulu,” tegasnya.
Terpisah, Sekretaris NasDem Pinrang, Ramli, membenarkan pengunduran diri Andi Aslam.
"Iya sudah mengundurkan diri dari NasDem (Andi Aslam), pengunduran dirinya sebelum Rakernas," katanya.
Ramli menyebut alasan Andi Aslam keluar karena ingin fokus mengurus keluarga.
"Alasannya mau urus keluarga," ungkapnya.
Ia menyebut Andi Aslam semula diproyeksikan menggantikan Rusdi Masse Mappasessu (RMS) di DPR RI.
Hal itu menyusul kabar mantan Bupati Sidrap itu akan hijrah ke PSI.
Meski belum ada kejelasan apakah RMS akan pindah atau tetap di NasDem.
Karena Andi Aslam mundur, peluang kini terbuka bagi Hayarna Basmin, istri Bupati Luwu, Basmin Mattayang.
Ia meraih 20.453 suara sah pada Pileg 2024.
"Sebenarnya, Putri Dakka tapi ke PDIP kemarin jadi Andi Aslam. Tapi karena mengundurkan diri juga, ibu Hayarna istri Basmin Mattayang berpeluang," ucap Ramli.
Ramli belum mau berkomentar soal isu kepindahan RMS ke PSI.
"Kita lihat nanti nah," ujarnya.(*)
Target Pajak Sulsel Rp13 Triliun, Baru Tercapai Rp6,27 Triliun |
![]() |
---|
Diciduk Bawa Busur, 2 Pemuda di Makassar Ditangkap Saat Hendak Tawuran |
![]() |
---|
Pupuk Organik Subsidi Siap Disalurkan ke Petani Gowa |
![]() |
---|
Info Orang Hilang: Dicari Satriani Maulidia Siswa SMAN 9 Makassar Sudah Sepekan Menghilang |
![]() |
---|
Guru di Makassar Dipecat Usai Protes Posting-an Politik di Grup WhatsApp Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.