Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkab Sidrap

Bupati Sidrap H Syaharuddin Alrif: Dulu Saya Datang sebagai Petani, Kini Datang sebagai Bupati

Bupati Sidenreng Rappang, H Syaharuddin Alrif, menghadiri acara panen perdana padi di Dusun Larumpu, Desa Bila Riawa, Kecamatan Dua Pitue

|
Editor: Edi Sumardi
HUMAS SETDA SIDRAP
PANEN PADI - Bupati Sidenreng Rappang, H Syaharuddin Alrif, menghadiri acara panen perdana padi di Dusun Larumpu, Desa Bila Riawa, Kecamatan Dua Pitue, Selasa (2/9/2025). Dia mengenang dirinya pernah jadi petani. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Sidenreng Rappang, H Syaharuddin Alrif, menghadiri acara panen perdana padi di Dusun Larumpu, Desa Bila Riawa, Kecamatan Dua Pitue, Selasa (2/9/2025).

Panen raya ini dilaksanakan di tengah suasana penuh semangat, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Anggota DPRD Sidrap H Kartini Bekka, Kadis PSDA Andi Safari, Camat Dua Pitue Andi Sammang, serta perwakilan dari kepolisian dan dinas terkait.

Acara ini juga diikuti oleh para penyuluh pertanian dan mahasiswa KKN dari IAIN dan UMS.

Dalam pidatonya, Bupati Syaharuddin menyampaikan rasa syukurnya atas hasil panen yang melimpah dan menekankan pentingnya menjaga kebersamaan serta spiritualitas.

Ia menyoroti potensi pertanian yang besar di Kecamatan Dua Pitue, yang memiliki lahan sawah seluas 5.800 hektare, dengan 968 hektare di antaranya berada di Desa Bila Riawa.

Ia juga menceritakan pengalamannya, di mana meskipun telah 10 tahun menjadi anggota DPRD Sulawesi Selatan, ini adalah kali pertama baginya melaksanakan panen perdana di Bila.

"Dulu saya datang sebagai petani, hari ini saya datang sebagai Bupati Sidenreng Rappang," ungkapnya.

 Komitmen Bupati untuk Sektor Pertanian

Bupati Syaharuddin menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi fokus utama pemerintahannya.

Mengingat 90 persen masyarakat Sidrap mengandalkan pertanian, ia bertekad untuk meningkatkan pendapatan petani dengan mengelola sektor ini secara serius, terutama di Kecamatan Dua Pitue.

Upaya ini membuahkan hasil signifikan. Data menunjukkan peningkatan produksi panen padi di Sidrap.

Pada tahun 2024, hasil panen mencapai sekitar 200 ribu ton, sementara di tahun 2025, angka tersebut melonjak menjadi 303 ribu ton, yang berarti ada kenaikan sebesar 100 ribu ton.

Syaharuddin menjelaskan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan, antara lain:

  • Kelancaran pasokan pupuk: Memastikan ketersediaan pupuk bagi petani.
  • Jaminan air irigasi: Mengatur ketersediaan air melalui Dinas PSDA.
  • Stabilisasi harga gabah: Mengendalikan harga gabah agar tetap menguntungkan petani.

Ia menyebutkan bahwa harga gabah di Sidrap mencapai Rp6.800 per kilogram, lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500.

Kebijakan ini juga didukung dengan pembayaran tunai, penggunaan timbangan milik kelompok tani, dan batasan potongan maksimal 2 kilogram per timbangan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved