Headline Tribun Timur
Andi Sudirman: Stok Beras Sulsel Tertinggi Sepanjang Sejarah
Stok beras Sulsel capai 500 ribu ton, cukup enam bulan. Gubernur Andi Sudirman siapkan seaplane dan Trans Sulsel untuk dukung ketahanan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Stok beras Sulsel cukup dikonsumsi enam bulan.
Bahkan Sulsel siap hadapi force majeure.
Stok beras itu menjadi isu utama disampaikan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman usai memimpin Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI di halaman Gubernuran, Makassar, Minggu (17/8/2025) siang.
Jumlah penduduk Sulsel 9.463,39 versi Badan Pusat Statistik (BPS) 2024.
Anak usia 0 sampai 17 tahun 2.950.700 orang atau 31,2 persen.
Sementara dewasa, 18 tahun lebih, jumlahnya 6.512.700 orang atau 68,8 persen.
Andi Sudirman mengaku sedang bekerja untuk mencapai tujuan negara dalam UUD 1945 alinea keempat.
Tujuannya, melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Untuk mencapainya, sejumlah tantangan harus dihadapi dan diselesaikan.
Bagi Andi Sudirman Sulaiman, jalan itu sedang ditempuh perlahan.
Satu cara lewat ketahanan pangan, khususnya produksi beras dalam negeri.
Andi Sudirman menyebut Sulsel berada di jalur sebagai penyangga pangan nasional.
Stok beras Sulsel saat ini mencapai 500 ribu ton, tertinggi sepanjang sejarah.
“Saat ini stok kita cukup untuk enam bulan. Kalau terjadi force majeure, misalnya tidak ada pertanian, maka itu cukup untuk enam bulan untuk Sulsel. Itu pertama, terpanjang yang bisa kita punya,” jelas Andi Sudirman.
Force majeure adalah istilah hukum yang berarti keadaan memaksa atau keadaan kahar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.