Kilas Tokyo
Sejarah Baru Jepang
LDP lalu memilih berkoalisi dengan Partai Nippon Ishin (Japan Innovation Party).
Setelah menggantikan Taro Aso di tahun 2009, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama mundur setelah menjabat 9 bulan, menghadapi situasi sulit akibat permasalahan pangkalan militer Amerika di Okinawa. Perdana menteri baru Naoto Kan pun dilantik.
Sayangnya, setahun kemudian Naoto Kan juga mundur akibat situasi sulit rendahnya kepuasan publik terhadap recovey pasca gempa tsunami Sendai dan permasalahan reaktor nuklir Fukushima. Lalu digantikan oleh Yoshihiko Noda yang hanya menjabat setahun 4 bulan.
Tapi bagusnya situasi politik dan ekonomi tetap Tidak ada gejolak. Bahkan pernah ada tiga PM dalam setahun pada tahun 1994 : Morihiro Hosokawa digantikan Tsutomu Hata - yang hanya menjabat 64 hari, lalu digantikan lagi oleh Tomiichi Murayama.
Seperti inilah Jepang. Pergantian dan langkah mundur perdana menteri sudah sangat sering terjadi.
Ya, jika bersalah - permintaan maaf mendalam saja seakan tidak cukup. Langkah mundur dari jabatan sudah menjadi satu set. Mundur atau diberhentikan jika gagal melaksanakan amanah yang diemban.
Dalam perspektif lain, juga untuk memberikan kesempatan pengganti baru melakukan langkah langkah penting strategis secepat mungkin guna mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Apa yang terjadi jika tidak mau mundur? Sudah pemandangan biasa menyaksikan para menteri bahkan perdana menteri dikritik habis habisan dalam sidang yang kadang disiarkan secara live televisi.
Yakin saja, mereka akan mundur saat merasa lalai dalam melaksanakan amanah. Tanpa perlu demonstrasi pengerahan massa atau mosi tidak percaya. Pejabat Jepang sudah tahu kapan saatnya untuk itu.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.