Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Fakta Dosen Untag Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Polisi Pangkat AKBP Terseret

Penemuan mayat dosen muda ini menjadi viral karena penyebab kematiannya menyeret seorang polisi berpangkat AKBP.

Tribunnews
ILUSTRASI POLISI - Polisi pangkat AKBP terseret dalam kasus tewasnya dosen muda Untag Semarang. Dosen muda Untag Semarang DLL (35) dietmukan tewas di hotel, Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dosen muda Untag Semarang DLL (35) dietmukan tewas di hotel, Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

Penemuan mayat dosen muda ini menjadi viral karena penyebab kematiannya menyeret seorang polisi berpangkat AKBP.

Berikut 4 faktanya

1.Dosen Muda dan Mandiri

DLL (35) merupakan dosen muda di  Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag). Korban dikenal sebagai sosok pendiam. 

Ia sudah merantau bekerja di Kota Semarang sekitar empat tahun terakhir.

Korban yang merupakan warga asli Purwokerto merantau ke kota Semarang setelah ayah dan ibunya meninggal dunia.  

"Korban masih sendiri (lajang), ia kuliah hingga jadi dosen tetap di Untag belum lama sekitar 2021 atau 2022," ujarnya.

Selama merantau di Semarang, korban sebenarnya tidak tinggal di kos-hotel tersebut. 

Korban memiliki kamar kos sendiri yang lokasinya tak jauh dari kostel tempat korban ditemukan meregang nyawa.

"Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini," tuturnya.

2. Kematian pertama kali diungkap polisi berpangkat AKBP

Kematian korban pertama kali dilaporkan perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berinisial B.

Ia menjabat sebagai Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah bagian Pengendalian Massa (Dalmas).

Kerabat korban, Tiwi, mengatakan bahwa DLL ternyata satu kartu keluarga (KK) dengan AKPB B.

"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," ujar Tiwi saat dihubungi TribunJateng.com, Selasa (18/11/2025).

Tiwi mengaku kaget atas keterkaitan antara korban dengan saksi pertama.

Sejauh yang dirinya tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut. 

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang, maka masuk KK-nya saksi pertama," jelasnya.

Namun, keluarga korban juga bertanya-tanya mengapa polisi itu tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi. 

"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," terangnya.

Keluarga korban menilai ada beberapa kejanggalan terkait kematian korban, di antaranya informasi meninggalnya korban yang berjarak cukup jauh. 

Korban ditemukan meninggal dunia pada Senin pagi, tapi keluarga baru menerima informasi kematian korban pada Senin petang.

3. Ditemukan telanjang

Korban tewas ditemukan telanjang dan telentang begitu saja di lantai kemarik tanpa alas apapun. 

Keluarga korban yang menerima foto tersebut lantas curiga atas kematian korban.

Pada bagian lain, wajah korban dalam foto tersebut juga sangat berbeda dengan kondisi semasa hidup.

"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban." 

"Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," paparnya.

4. Keluarga menunggu

Meskipun merasa janggal, keluarga korban masih menunggu keputusan keluarga besar untuk langkah hukum ke depan.

"Sebenarnya keluarga sudah menggebu-gebu, tapi silakan nanti keluarga terutama kakak kandung dari korban," ujar Tiwi.

Sejauh ini, keluarga korban belum bisa mengungkap hasil autopsi jenazah DLL.

Ia menyebut, hingga Selasa malam, pihak keluarga yang menunggu proses tersebut di rumah sakit belum memberikan kabar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved